Terlahir
untuk
dijual

Mengungkap Sindikat Perdagangan Bayi di Media Sosial

This browser does not support the video element.

Kamera Tersembunyi

Belum genap berumur 1 hari, orok merah ini ditinggal ibunya.

Terjual seharga

Rp8 juta saja

Perdagangan bayi kian meresahkan. 364 bayi dan anak diperjualbelikan dalam 5 tahun terakhir.

(Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Foto: iStock

This browser does not support the video element.

Tim Liputan6.com melakukan investigasi, menyusup ke sindikat perdagangan bayi bertopeng komunitas adopsi di Facebook.

Menyamar sebagai calon pembeli dan penjual bayi.

Jurnalis Liputan6.com bergabung dengan grup komunitas adopsi anak di Facebook.

This browser does not support the video element.

Peminat serius akan diundang ke grup Whatsapp setelah membayar “uang registrasi” Rp 135 ribu.

This browser does not support the video element.

Kamera Tersembunyi

Liputan6.com mendatangi rumah di Cikarang, Jawa Barat. Tempat ini disiapkan untuk menampung ibu-ibu hamil yang siap menjual bayi.

This browser does not support the video element.

Kamera Tersembunyi

Rumah ini dihuni 3 ibu hamil dan 1 bayi yang baru lahir.

This browser does not support the video element.

Kamera Tersembunyi

Bayi ini masih merah, baru berusia belasan jam. Telah terjual seharga Rp 8 juta ke seorang pembeli di Jawa Barat.

This browser does not support the video element.

Kamera Tersembunyi

Bayi ini sudah dipesan pembeli sejak masih dalam kandungan.

Namun, belakangan terpaksa dicarikan pembeli pengganti, karena pembeli sebelumnya tak bisa menyetor uang tebusan.

Tim Liputan6.com yang lain menyamar sebagai ibu hamil, berhasil menjalin komunikasi dengan admin grup WhatsApp penjual bayi.

Calon bayi palsu yang ditawarkan Liputan6.com, lalu ditawarkan lagi ke grup calon pembeli senilai Rp10 juta. Admin terbukti mengambil marjin keuntungan.

Tak ada yang bisa menjamin nasib bayi-bayi mungil yang diperjualbelikan ini.

Bahkan, ada bayi yang sudah “diadopsi” kini terlantar, setelah dikembalikan bagai barang karena dinilai tak sesuai keinginan pemesan.