Sukses

Fakta-Fakta Suzuki Avenis 125 yang Mesti Diketahui

Sebelum mengaspal di Indonesia, Suzuki Avenis 125 lebih dulu meluncur di India pada tahun lalu. Skutik ini juga sudah mendapatkan berbagai versi di India, yakni Standard Edition, Ride Connect Edition dan Race Edition.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum mengaspal di Indonesia, Suzuki Avenis 125 lebih dulu meluncur di India pada tahun lalu. Skutik ini juga sudah mendapatkan berbagai versi di India, yakni Standard Edition, Ride Connect Edition dan Race Edition.

Lebih lanjut, dirinya juga melantai di ajang Intermot 2022 di Koln, Jerman pada 4-9 Oktober 2022. Ia didapuk sebagai produk global.

Selain di India dan Eropa, Suzuki Avenis 125 juga sudah lebih dulu beredar di beberapa negara Asia, salah satunya Filipina.

Di Indonesia, unit ini dibanderol Rp 29,9 juta on the road Jakarta. Tertarik? simak terlebih dahulu fakta menarik produk baru yang diboyong langsung secara utuh (CBU) dari India:

Arti Nama Avenis 125

Di negara asalnya, arti nama Avenis 125 diambil dari dua suku kata, yakni 'Avenue' dan 'being sporty'.

Bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, Avenue dimaksudkan sebagai sebuah 'jalan' atau 'cara menghadapi sesuatu'.

Sedangkan being sporty bisa didefinisikan 'bersikap sporty'. Sementara angka 125 merepresentasikan kapasitas mesin sebesar 125 cc. 

Punya Desain Unik

Avenis 125 mengedepankan unsur sporty dan modern. Tapi karena lahir di India, bentuk fisiknya sedikit unik. Wujudnya serbagambot tapi dengan garis bodi tajam. Kemudian dek rata yang dipadukan dengan kaki-kaki kecil serta jarak sumbu roda pendek. Meski begitu, dirinya mengadopsi semangat kaum urban yang aktif bergerak bebas ke berbagai tempat.

Sisi modern terlihat di headlamp dan stoplamp yang sudah berteknologi LED. DRL-nya tampak futuristik dengan lekukan semacam lubang udara, membuat bagian depan jadi aerodinamis dan kekar. Posisi lampu sein juga dibuat terpisah, depan maupun belakang. Sedang posisi tengah cover stang diisi visor kecil berkelir hitam.

Sisi kiri dan kanan tameng terdapat ‘mata kucing’. Ia mengusung floor dek rata yang terbilang cukup luas. Terdapat dua kompartemen di dek depan. Joknya pakai model menyatu dan berukuran lebar dengan motif two-tone cover yang menyempurnakan penampilan.

Ada beberapa trend yang mengikuti style ala skutik India. Seperti lubang tangki di bagian belakang dan juga roda asimetris berukuran 90/90-12 inci di depan dan 100/90-10 inci di belakang.

Urusan dimensi, Avenis 125 tergolong kompak namun mengutamakan kenyamanan pengendara dan penumpang. Tercatat punya panjang 1.895 mm, lebar 710 mm, tinggi 1.175 mm dan ground clearance 160 mm. 

Mesin Identik Address

Avenis dan Address mungkin terlihat sangat berbeda satu sama lain. Tetapi di balik bodinya masing-masing, keduanya berbagi komponen yang sama. Mereka menggendong mesin serupa, enjin berkapasitas 124 cc SOHC, 4-tak, 1-silinder, 2-katup, pendingin udara, dan sudah berpengabut injeksi.

Tenaga puncaknya mencapai 8,5 Hp di 6.750 rpm dan 10 Nm di 5.500 rpm yang disalurkan melalui sistem CVT. Sementara untuk racikan panjang langkah piston dan diameternya dibuat (bore x stroke) 52,5 mm x 57,5 mm. Telah dibekali pula teknologi SEP (Suzuki Eco Performance) Euro 5.

Selain memiliki mesin identik, mereka juga menggunakan sasis sejenis. Tapi Address yang dimaksud di sini ialah Address yang dijual di Eropa. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fiturnya Berbeda dengan Avenis 125 di India

Terdapat perbedaan antara Suzuki Avenis India dan Indonesia. Versi sini tidak punya fitur konektivitas smartphone. Hanya mengandalkan speedo digital konvensional alias tanpa terkoneksi dengan gadget.

Sementara di negara asalnya punya tipe Ride Connect Edition. teknologinya dapat menampilkan notifikasi telepon, sms, Whatsapp, batas kecepatan, indikator baterai smartphone, navigasi serta estimasi waktu perjalanan ke tujuan.

Sisanya masih identik. Seperti headlamp dan stoplamp berteknologi LED, lengkap dengan DRL. Terdapat dua kompartemen di dek depan. Sisi kiri berukuran 1 liter dan diberi penutup sekaligus ada USB socket.

Sisi kanan berkapasitas 1,6 liter dan posisinya terbuka. Terdapat ruang penyimpanan di bawah jok, berkapasitas 21,8 liter. Sepertinya sanggup untuk membawa helm maupun barang bawaan lainnya hingga bobot 10 kg. Lalu tersedia double hook.

Kapasitas tangkinya sebesar 5,2 liter. Sebagai penunjang keamanannya, Avenis 125 telah dilengkapi dengan teknologi Suzuki Easy Start System yang terintegrasi dan memudahkan saat menghidupkan mesin. Lalu Safety Shutter Key sebagai keamanan lubang kunci saat kondisi terparkir, Side stand engine cut-off switch yang membuat mesin non-aktif jika standar samping dibuka.

Dari segi pengereman menggunakan rem cakram depan dan tromol di belakang. Untuk memastikan kondisi ban terkunci dengan aman saat terparkir atau ketika jalan menanjak-menurun, disematkan Rear Brake lock.

Fitur yang tak kalah penting yaitu ICBS (Integrated Combined Braking System). Sistem pengereman yang mengintegrasikan rem bagian depan dan belakang, sehingga memudahkan kontrol kendaraan saat mengerem dan dapat mengurangi jarak pengereman dalam kondisi tertentu.

Lebih Mahal dari Skutik Sejenis

Karena dikirim langsung secara utuh dari India, banderolnya cukup mahal dibanding skutik sejenis. Jika dilihat dari harga, maka bisa dikatakan Avenis 125 bermain sendirian di kelasnya. Sebab jajaran produk Yamaha dan Honda di kelas 125 cc yang paling mahal yakni Lexi yang dijual mulai dari Rp22,5 juta.

Secara berurutan di kelas 125 cc jajaran motor Yamaha masih di bawah Rp20 juta. Mulai Gear 125, Fino, Mio M3 dan X-Ride. Adapun di atas itu ialah FreeGo terbaru dan Fazzio Hybrid yang dibanderol mulai Rp21,8 jutaan.

Sedang di line up 125 cc Honda yang punya harga di bawah Rp20 juta juga ada. Seperti Beat Series, dan Genio. Sedang di angka Rp20 jutaan tersedia All New Scoopy dan New Vario 125. Bahkan banderol Vario 160 ABS jauh lebih murah ketimbang Avenis 125.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.