Sukses

Cara Berkendara Aman di Jalan Tol yang Perlu Diperhatikan

Ada 3 persiapan yang penting dilakukan pengemudi sebelum memasuki jalan tol.

Liputan6.com, Jakarta - Mengendarai mobil di jalan tol diperlukan persiapan yang baik oleh para pengemudi. Karakteristik jalur bebas hambatan, yang memiliki kontur jalur yang lebih halus, relatif panjang, dan tidak berliku cenderung memancing pengendara untuk tancap gas tanpa menghiraukan batas kecepatan.

Jika sudah begitu, potensi terjadinya kecelakaan memang lebih besar, dibanding di jalan perkotaan, yang memang terlebih dipenuhi banyak kendaraan dan sering terjadi kemacetan.

Menurut Sony Susmana, Senior Instructure Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), dalam gelaran Daihatsu Week 2022, ada 3 persiapan yang penting dilakukan pengemudi sebelum memasuki jalan tol.

Pertama, persiapan fisik pengemudi, dimana pengemudi harus tidur cukup minimal 7 jam sebelum berkendara untuk meminimalisir kelelahan saat di jalan tol. Kedua, pengecekan mobil untuk kelayakan berkendara jarak jauh, seperti pengecekan tekanan angin, ketebalan ban, kondisi mesin, dan hal penting lainnya.

"Ketiga, pemilihan rute dan waktu keberangkatan, karena berkendara siang atau malam, memiliki kondisi tantangan yang berbeda bagi pengendara," jelas Sony.

Ketika berkendara di jalan tol, beberapa aspek lain terkait keselamatan juga perlu diperhatikan mulai dari batas kecepatan, etika menggunakan lajur kanan dan lajur kiri, menjaga jarak aman, dan keharusan beristirahat setelah berkendara selama 3 jam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Istirahat

Ketika beristirahat di fasilitas rest area di jalan tol, pengendara juga dapat melakukan senam ringan agar dapat menyegarkan otot, syaraf dan otak, sehingga peredaran darah dan oksigen lancar kembali guna melanjutkan perjalanan dengan kondisi fisik optimal.

Selain itu, pengguna jalan tol juga sering dihadapi dengan kondisi aquaplaning ketika sedang terjadi hujan lebat. Pengemudi tetap fokus dan dapat mengurangi kecepatan saat hujan turun serta mengambil lajur kiri dengan kecepatan konstan maksimal 60 km/jam.

Untuk membantu visibilitas, nyalakan lampu senja/lampu kabut dan hindari menyalakan hazard. Apabila terlanjur mengalami selip karena kondisi aquaplanning, usahakan melakukan counter steer dengan mengarahkan ke depan atau ke tujuan, serta melepas kaki dari pedal gas dan tidak menginjak pedal rem, guna menghindari selip berlebih yang juga bisa berdampak pada kendaraan terguling.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.