Sukses

Pakai Mesin Khusus, Segini Klaim Efisiensi BBM Wuling Almaz Hybrid

Wuling Almaz Hybrid resmi diniagakan dengan banderol Rp 470 juta On the Road Jakarta. SUV pintar ini dibekali mesin bertenaga namun tingkat efisiensi bahan bakarnya rendah.

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Almaz Hybrid resmi diniagakan dengan banderol Rp 470 juta On the Road Jakarta. SUV pintar ini dibekali mesin bertenaga namun tingkat efisiensi bahan bakarnya rendah.

Berdasarkan spesifikasi yang dirilis Wuling Motors (Wuling), Almaz Hybrid menggendong mesin 2.000cc yang sanggup menyemburkan daya 123 Tk pada 5.600 rpm dengan torsi 168 Nm pada 4,000-4,400 rpm.

Enjin konvensional itu dipandu dengan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor berdaya 174 Tk dan 320 Nm. Motor listrik ini didukung baterai lithium-ion berkekuatan 1,8 kWh. Baterai tersebut ditempatkan di bawah jok baris ketiga.

Danang Wiriatmoko, Product Planning Wuling Motors mengatakan, jantung mekanis yang digunakan Almaz Hybrid berbeda dengan seri Wuling Almaz pendahulunya yang menggendong mesin 1.5 liter turbo.

"Ini adalah engine baru yang khusus dikembangkan untuk penggerak hybrid. Kalau dilihat dari spesifikasinya, engine 2.0 liter ini pakai siklus Atkinson yang pada umumnya sangat digemari oleh produsen-produsen dunia untuk dipadukan dengan sistem penggerak hybrid," terang Danang usai peluncuran Wuling Almaz Hybrid di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2022).

Salah satu kelebihan siklus ini, kata Danang, efisiensi termalnya lebih tinggi daripada engine dengan siklus lain pada umumnya. Kemudian, ketika dipadukan dengan penggerak motor listrik engine itu bisa sangat efisien.

"Untuk pemakaian bahan bakarnya, di headquarter juga sudah dilakukan semacam studi dan diperoleh 19 km/liter," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa EV Mode

Lebih lanjut Danang menyampaikan, jika Almaz Hybrid memungkinkan melaju dengan berbekal tenaga listrik dari baterai yang tertanam.

"Jalan pakai baterai sendiri bisa, sistem di dalam mobil ini akan mendeteksi beberapa variabel yang pertama seberapa isi baterainya atau berapa persen baterainya," ujarnya.

"Kemudian kecepatannya, mobil itu jalan di kecepatan berapa. Lalu si pengemudi, akseleratornya minta tambahan torsi atau tidak, itu nanti akan dihitung oleh mesinnya ketika salah satu kondisinya tercapai, mobil itu bisa jalan hanya dengan baterai saja atau EV mode. Secara umum kecepatannya di bawah 40 km/jam dia akan masuk ke EV mode," tambahnya.

Ia juga menyampaikan, apabila baterai dalam kondisi penuh dan mobil berjalan menggunakan EV mode, mobil bisa melaju sampai 1-2 kilometer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.