Sukses

Diterpa Skandal Mesin, 4 Petinggi Hino Mengundurkan Diri

Unit truk dan bus Toyota Motor Corp, Hino Motor resmi mengumumkan pengunduran diri empat eksekutifnya, buntut dari masalah skandal pemalsuan data mesin

Liputan6.com, Jakarta - Unit truk dan bus Toyota Motor Corp, Hino Motor resmi mengumumkan pengunduran diri empat eksekutifnya, buntut dari masalah skandal pemalsuan data mesin. Demikian dilansir Reuters, Minggu (9/10/2022). Selain itu, perusahaan asal Jepang ini juga akan meminta para mantan petingginya tersebut untuk mengembalikan kompensasi yang diterimanya.

Adapun empat petinggi yang mengundurkan diri, adalah tiga eksekutif yang mengawasi produksi dan seorang pejabat senior yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi.

"Hino berkomitmen untuk merenungkan secara serius kesalahan kami di masa lalu," tulis Hino dalam sebuah pernyataan resmi.

"Tindakan kami sangat mempengaruhi pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya," tambah Hino.

Sementara itu, hino juga akan menuntut pengembalian beberapa kompensasi dari mantan manajer yang menjabat sejak 2003, dan yang teridentifikasi dalam laporan investigasi.

Presiden Hino saat ini, yaitu Satoshi Ogiso, yang telah lama bekerja untuk Toyota dan menjabat di Hino sejak 2021, tetap akan mempertahankan posisinya. Namun, ia akan mengembalikan setengah kompensasinya setiap bulan selama enam bulan.

Sedangkan yang lainnya, akan menghadapi pemotongan gaji hingga 30 persen selama tiga bulan, atau penurunan pangkat.

Dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman Hino tersebut, Toyota mengatakan akan berbagi pengetahuan dengan Hino seperti cara meanggapi pemasok yang terkena dampak masalah tersebut. Skandal pemalsuan data mesin ini, memang telah menodai reputasi Hino, terlebih sudah dilakukan sejak 2003.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hino Berhenti Produksi

Sebelumnya, Hino mengatakan pada Agustus 2022, akan menangguhkan pengiriman truk kecil setelah penyelidikan kementerian transportasi mengungkapkan bahwa sekitar 76.000 unit truk kecilnya yang dijual sejak 2019 belum menjalani jumlah tes mesin yang diperlukan.

Sementara itu, Toyota dan pihak lain yang terlibat dalam kemitraan kendaraan komersial tersebut, telah mengeluarkan Hino dari grup, karena pemalsuan data mesin tersebut.

Skandal yang melebar di Hino Motors Jepang atas pemalsuan data mesin telah mengguncang induk Toyota yang memiliki 50,1 persen saham pengendali di Hino. Pembuat truk itu menjadi anak perusahaan Toyota pada 2001 dan hampir semua pemimpin Hino sebelumnya bekerja untuk Toyota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini