Sukses

Biaya Cas Baterai Mobil Listrik Hingga Penuh, Lebih Murah Dibanding Isi Bensin?

Penggunaan mobil listrik di Indonesia seiring berjalannya waktu terus meningka

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan mobil listrik di Indonesia seiring berjalannya waktu terus meningkat. Terlebih, pemerintah juga terus mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB) dengan mengeluarkan sejumlah regulasi, serta insentif yang masih digodok.

Menggunakan mobil listrik, diklaim lebih hemat dibandingkan harus menggunakan mobil konvensional. Lalu, berapa sih hitungan biaya pengisian baterai mobil listrik di Indonesia?

Disitat dari Merdeka.com, sejatinya mengisi daya baterai mobil listrik bisa dilakukan di rumah. Namun, produsen roda empat di Tanah Air, merekomendasikan pengisian daya daya listrik rumah minimal 2.200 Volt Ampere (VA).

Merujuk tarif golongan non subsidi 2.200 VA, maka biaya per kilowatt hour (kWh) yaitu Rp1.444,70.

Sementara itu, jika menghitung biaya pengisian baterai, katakan untuk mobil listrik terbaru, Wulling Air EV sebesar 58 kWh. Dengan kapasitas baterai tersebut, maka biaya listrik hanya untuk pengisian daya mobil berkisar Rp83.752.

Sementara tarif pengisian daya di SPKLU yaitu Rp1.650-2.466 per kWh. Jika mengisi daya di SPKLU maka pengeluaran yang dihabiskan berkisar Rp95.700-143.028.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hitungan beli BBM

Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Beragam regulasi telah disahkan untuk mendukung rencana tersebut, termasuk penggunaan kendaraan dinas listrik yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022.

Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah kini tengah menyiapkan insentif untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang membeli mobil listrik.

"Iya. Sekarang kan mekanismenya sedang digodok, sedang dibahas," ujar Arifin Tasrif beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lanjut Arifin, penggunaan mobil listrik berbasis baterai, saat ini juga dinilai lebih hemat dibanding menggunakan mobil konvensional (bensin dan solar). Terlebih, pemerintah juga sudah menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, jenis Pertamax, Pertalite, dan Solar.

"Contohnya, sekarang ini Pertalite, bensin Rp 10.000 untuk 30 km. Sekarang kalau pakai listrik 1 kWh bisa juga 30 km. Sekarang kalau nge-charge listrik kan enggak sampai Rp 2.000. Sedangkan kalau pakai bensin Rp 10.000. Jadi hemat Rp 8.000," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.