Sukses

Harga Mobil Baru Suzuki Naik hingga Rp 52 Jutaan

Suzuki dengan berat hati akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan melakukan kenaikan harga jual kendaraan mereka di semua negara bagian Australia dan teritorinya terkecuali Queensland.

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Australia dengan berat hati akhirnya mengumumkan bahwa mereka akan melakukan kenaikan harga mobil mereka di semua negara bagian dan teritori kecuali Queensland.

Adapun kenaikan harga mobil Suzuki ini akan mencapai sekitar USD 3.500 atau setara dengan Rp 52 jutaan. Hal tersebut berlaku untuk model hatchback hingga SUV.

Meski ada peningkatan harga, namun fitur yang ditawarkan atau disematkan pada model-model yang mereka niagakan ini tidak ada penambahan apapun.

Melansir informasi Drive Australia, adapun model yang paling banyak mengalami peningkatan harga adalah SUV kecil Vitara Turbo. Sementara untuk model yang tidak mengalami kenaikan harga adalah Baleno, di mana saat ini stok unit tersebut sudah mulai menipis lantaran penjualan model tersebut akan dihentikan dalam beberapa bulan mendatang.

Untuk SUV ikonik Suzuki yakni Jimny, model ini harga yang saat ini dibebankan ke konsumen adalah sebesar USD 30.490 atau sekitar Rp 457 jutaan. Model tersebut mengalami peningkatan harga sekitar USD 2000 atau setara dengan Rp 30 jutaan.

Mengenai latar belakang kenaikan harga yang diberlakukan ini, pihak Juru Bicara Suzuki Australia, menjelaskan bahwa ada beberapa hal mendasar yang membuat mereka harus mengerek harga jual.

"Kenaikan harga baru-baru ini terkait dengan kekurangan suku cadang dan bahan serta kenaikan biaya pengiriman," jelas Juru Bicara Suzuki.

Atas peraturan baru tersebut, kini untuk harga Suzuki Swift di Australia akan dibanderol dengan harga USD 25.990 atau setara dengan Rp 390 jutaan.

Sedangkan untuk Suzuki Ignis, model ini dibanderol dengan harga USD 23.490 atau setara dengan Rp 352 jutaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kia Mulai Produksi Kendaraan Listrik pada 2024 Mendatang

Kia Corp akan mulai memproduksi kendaraan listriknya di Amerika Serikat pada 2024. Hal tersebut, dilaporkan media Korea Selatan Maeil Business Newspaper dan saluran TV SBS, Selasa (20/9/2022).

Mengutip sumber yang namanya tidak sebutkan, disiarkan Reuters, pabrikan asal negeri Ginseng ini belum mau memberikan komentar terkait dimulainya produksi kendaraan listriknya di Negeri Paman Sam tersebut.

Namun, Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang disahkan Presiden Joe Biden, tidak memasukan Hyundai Motor Co dan Kia Corp dari kredit pajak federal, karena belum membuat kendaraan listrik di Amerika Utara.

Beberapa waktu lalu, Kia telah mengungkap strateginya untuk menghadirkan 14 model kendaraan listrik pada 2027. Strategi ini menjadi bagian dari rencana komprehensif Kia untuk meningkatkan volume penjualan global menjadi 4 juta unit per tahun pada 2030.

"Roadmap ini dibangun di atas strategi Plan S Kia yang sukses pertama kali diumumkan pada 2020, dan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana perusahaan akan mencapai visinya untuk menjadi penyedia solusi mobilitas berkelanjutan," tulis perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Selama dua tahun sejak pertama kali mengungkapkan strategi Plan S-nya, Kia telah berkembang menjadi merek kendaraan listrik (EV) global terkemuka serta mencatat pendapatan kotor dan laba operasi tertinggi pada 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.