Toyota Gelontorkan Dana Rp 83 Triliun untuk Investasi Pabrik Baterai EV

Liputan6.com, Jakarta - Masifnya pertumbuhan mobil listrik di dunia, membuat raksasa otomotif Jepang, Toyota, telah memilih untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 83 triliun guna menginvestasikannya dalam pembangunan baterai mobil listrik.

Hal ini sejalan dengan target perusahaan di mana mereka telah berkomitmen pada tahun 2021 untuk menjual sebanyak 3,5 juta kendaraan listrik pada 2030 mendatang. Kebijakan tersebut seiring dengan tujuan Toyota untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai antara 2024 hingga 2026 mendatang.

Dari dana yang telah disetujui tersebut, nantinya mereka akan memecah menjadi dua. Mengenai pembagiannya sendiri, investasi yang akan dilakukan adalah dengan memasukkan uang ke Himeji Plant of Prime Energy and Solutions Co. Ltd dan Toyota Battery Manufacturing yang terletak di California Utara.

Dikutip dari Autoindustriya, Toyota, juga memiliki tujuan untuk melanjutkan upaya mereka dalam membangun sistem pasokan yang dapat memenuhi permintaan kendaraan listrik berbasis baterai. Menurut mereka, permintaan terkait kendaraan listrik yang meningkat ini, juga berdampak pada pasokan komponen seperti baterai listrik.

Melalui investasi yang ditanamkan tersebut, perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi baterai gabungan mereka menjadi 40 GWh. Untuk mewujudkan hal tersebut, mereka akan memanfaatkan Toyota Production System (TPS) dan akan membangun jalur produksi baru yang lebih efisien.

Dengan begitu, melalui penanaman modal yang dilakukan, nantinya Toyota tidak terlalu bergantung pada kemitraan mereka secara eksternal sehingga apabila rantai pasokan dengan pihak tersebut terganggu, mereka tetap bisa melakukan suplai terhadap kendaraan listrik produksinya sendiri.