Sukses

Toyota dan Suzuki Mulai Produksi Mobil Hybrid di India

Toyota Motor Corp dan Suzuki Motor Corp, resmi mengatakan akan memulai produksi kendaraan hibrida di India

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Motor Corp dan Suzuki Motor Corp menyatakan akan memulai produksi mobil hybrid di India. Dikatakan oleh raksasa otomotif asal Jepang tersebut, teknologi ramah lingkungan itu menjadi yang paling cocok di pasar saat ini.

Disitat Reuters, Jumat (24/6/2022), sebuah pabrik Toyota di India Selatan, pada Agustus akan mulai membangun SUV hybrid yang dikembangkan oleh Suzuki.

Dua power train akan tersedia, yaitu hybrid ringan dari Suzuki dan hybrid penuh dari Toyota. Dalam hybrid ringan, baterai hanya membantu kerja piston mesin tanpa mode listrik layaknya hybrid penuh.

Membangun model hybrid tersebut, merupakan bagian dari kemitraan yang lebih luas yang dibentuk antara dua pembuat mobil Negeri Samurai pada 2017.

Model yang diproduksi nanti, akan dijual di pasar domestik dan juga diekspor ke pasar luar negeri, termasuk Afrika.

Toyota sendiri telah mendapatkan banyak kritik, karena sebagai produsen mobil terbesar berdasarkan penjualan terasa lamban dalam melakukan transmisi ke kendaraan listrik penuh (BEV).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infrastruktur

Namun, pabrikan berkilah jika sistem hibrida lebih masuk akal di pasar, karena infrastruktur yang belum siap sepenuhnya untuk mobil listrik penuh.

Dikatakan juga, jika sebagaian besar listrik di negara berkembang dihasilkan dari batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Dengan begitu, mobil listrik penuh tetap memiliki polusi yang besar dibanding hybrid.

Toyota sendiri, telah berkomitmen untuk menghabiskan investasi sebesar US$60 miliar pada 2030 untuk pengembangan kendaraan listrik. Tapi, dari jumlah tersebut, hanya 50 persen yang digunakan untuk mobil listrik penuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini