Sukses

Ternyata Suzuki Ertiga Hybrid Masih Pertahankan Mesin dan Transmisi Lama

Suzuki Ertiga hybrid sudah resmi dijual di Indonesia. Perubahan terbesar adalah kehadiran teknologi mild hibrida dan penambahan beberapa fitur yang memanjakan pengemudinya, seperti Cruise Control, Auto Start Stop, dan Auto Headlight.

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Ertiga hybrid sudah resmi dijual di Indonesia. Perubahan terbesar adalah kehadiran teknologi mild hibrida dan penambahan beberapa fitur yang memanjakan pengemudinya, seperti Cruise Control, Auto Start Stop, dan Auto Headlight.

Tapi sayangnya di balik bonnet masih bersemayam mesin yang sama seperti model sebelumnya yakni K15B DOHC VVT berkubikasi 1.462 cc. Menjanjikan tenaga 102 daya kuda di putaran 6.000 rpm, serta torsi maksimum 138 Nm yang dicapai pada putaran 4.400 rpm.

Output tersebut dikawinkan dengan transmisi manual 5-percepatan dan otomatik 4-percepatan. Sebagai tambahan, tangki bensinnya sanggup menenggak 45 liter bahan bakar.

Lantas kenapa PT Suzuki Indonesia Sales (SIS) divisi roda 4 masih memilih menggunakan mesin lama. Padahal Ertiga hybrid di pasar India sudah mengemas mesin terbaru K15C Dualjet plus paddle shift yang jadi basis mesin K Series terbaru dari Suzuki.

Strategic Planning Dept Head PT SIS, Joshi Prasetya menjelaskan penggunaan mesin K15B pada Ertiga hybrid sudah sesuai dengan kebutuhan dan riset yang dilakukan pabrikan. Menurutnya pembenaman teknologi serta jantung pacu baru bisa membuat harga dari Low MPV ini meroket, sehingga tak sesuai harapan konsumen.

"Kita sesuaikan dan kami yakin dengan mesin ini (K15B) keandalannya akan tetap terjaga. Kembali juga pada sasaran, perawatan, dan harga jual. Karena penambahan teknologi yang terlalu banyak akan menambah biaya juga. Ya, kita menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini saja," kata Joshi saat ditemui di Cikarang, belum lama ini.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, setiap market memiliki kebutuhan terhadap performa dan teknologi masing-masing. Tentu saja penyajian spesifikasi mesin dan fitur berangkat dari riset yang dilakukan SIS atas permintaan dari konsumen.

Kendati demikian tak menutup kemungkinan jika pihaknya bakal menggunakan mesin K15C pada Suzuki Ertiga atau model mobil Suzuki yang lain. "Ini masuk juga ke dalam riset kami, tapi kembali lagi pada kebutuhan dan pasar Indonesia," jelasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mesin K15C Suzuki Ertiga di India

Sebelum dilahirkan di Indonesia, Ertiga hybrid lebih dulu mengaspal di India pada 15 April 2022. Meski berstatus face lift, revisi yang dilakukan cukup banyak utamanya pada sektor mesin dan performa.

Ertiga di market India menggunakan mesin baru K15C Dualjet dengan kubikasi 1.462 cc yang juga dikawinkan dengan teknologi Suzuki Smart Hybrid. Enjin ini memiliki 2 injeksi per silinder yang diklaim pabrikan menambah performa namun tetap irit bahan bakar.

Lantas dengan penggunaan mesin baru itu, Ertiga India mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 103 daya kuda pada putaran 6.000 rpm dan torsi 136,8 Nm pada 4.400 rpm. Dapur pacu ini menggerakkan roda depan dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 6-percepatan didukung peranti paddle shift.

Kemudian ada juga pilihan mesin CNG yang memadukan antara mesin konvensional bensin dengan sistem gas. Dia masih menggunakan enjin K15C 1.462 cc yang mana menawarkan tenaga 87 daya kuda dan torsi 121,5 Nm. Adapun jika memilih opsi bensin tenaga bakal meningkat menjadi 100 daya kuda dengan torsi 136 Nm. Pilihan transmisinya hanya ada manual 5 percepatan saja.

Terkait banderolnya di India, Suzuki Ertiga terbaru di jual dengan harga mulai 835.000 rupee atau sekitar Rp157 jutaan sampai 1,1 juta rupee India atau sekitar Rp212 juta. (Kit/Tom)

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.