Sukses

10 Komponen yang Berpotensi Rusak Akibat Malas Servis Motor

Meski biaya perawatan sepeda motor terjangkau, pada kenyataannya banyak pemilik motor yang masih malas untuk merawat "kuda besinya" atau enggan melakukan servis rutin ke bengkel resmi.

Liputan6.com, Jakarta - Meski biaya perawatan sepeda motor terjangkau, pada kenyataannya banyak pemilik motor yang masih malas untuk merawat "kuda besinya" atau enggan melakukan servis rutin ke bengkel resmi.

Padahal merawat sepeda motor secara rutin sangat dianjurkan, agar mesin awet, aman dan nyaman saat digunakan berkendara.

Menurut Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (main dealer Honda wilayah Jawa Barat), Ade Rohman, servis motor secara rutin bertujuan untuk meremajakan mesin sepeda motor dan mengembalikan setelan-setelan setiap komponen dikembalikan ke setelan pabrik.

"Jika motor tidak dilakukan servis secara berkala, maka dapat mengakibatkan penyimpangan setelan-setelan, jarak main bebas, umur pakai dan lain sebagainya pada bagian komponen sepeda motor, baik itu dari bagian mesin maupun bagian lainnya seperti sasis dan kelistrikan," ungkap Ade.

Berikut bagian-bagian yang tidak terkontrol dan bisa menyebabkan kerusakan jika tidak dilakukan servis secara rutin adalah sebagai berikut:

1. Keausan kanvas rem depan

2. Keausan kanvas rem belakang

3. Keausan ban luar depan

4. Keausan ban luar belakang

5. Renggang celah klep

6. Kebersihan throttle body/karburator

7. Kebersihan & umur pakai saringan udara

8. Kinerja sistem pendingin & kapasitas air radiator

9. Jarak main bebas rantai roda

10. Tekanan angin pada ban dan masih banyak lagi.

"Jika sepeda motor jarang dilakukan servis tentunya lambat laun kondisi motor akan mengalami penurunan performa yang terkadang tidak disadari oleh pemiliknya," imbuh Ade.

Sumber: Otosia.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Segini Biaya Servis Honda Vario 160 di Tiga Tahun Pertama

Terkait biaya perawatan, khususnya untuk satu tahun pertama, pengguna Honda Vario 160 tidak perlu merogoh kantung dalam-dalam. Karena hanya membutuhkan biaya perawatan sekitar Rp208.500 saja, dengan interval servis setiap 4.000 km atau empat bulan sekali.

Pertama lakukan servis di 1.000 km / 1 bulan. Di sini masih diberikan fasilitas gratis jasa servis dan oli MPX2. Selanjutnya di 4.000 km / 4 bulan. Di periode ini masih diberikan free jasa servis namun untuk pembelian oli MPX2 harus mengeluarkan kocek sebesar Rp45 ribu.

Selanjutnya di 8.000 km / 8 bulan masih ada gratis jasa servis. Oil MPX2 Rp45 ribu dan Oli gardan Rp15 ribu. Di periode ini pelanggan cuma mengeluarkan bajet Rp82.500. Lalu di 12.000 km / 12 bulan jasa servis gratis masih berlaku.

Ongkos yang dikeluarkan hanya membayar oli MPX2 Rp 45 ribu, busi Rp 69 ribu dan kuras radiator Rp 35 ribu. Totalnya selama satu tahun hanya mengeluarkan biaya Rp 254 ribu.

Untuk servis keempat kelima dan seterusnya, biaya servisnya sudah tidak gratis lagi. Ongkos servis di delaer resmi atau AHASS sebesar Rp120 ribu dan itu diluar servis CVT.

Kalau tambah perawatan CVT Rp55 ribu, jadi totalnya Rp175 ribu, dan ada biaya oli Rp58 ribu menjadi Rp233 ribu sekali servis.

Lebih lanjut, oli motor baiknya harus diganti tiap 4.000 Km. Jadi, kalau misalkan mengikuti anjuran setahun bisa mencapai 12.000 Km, kita bagi saja dengan 4.000 Km, maka hitungannya 3 kali servis dan ganti oli setiap tahunnya.

Untuk setiap kali servis, uang yang harus kita keluarkan itu sekitar Rp233 ribu, dan jika dikalikan tiga maka jadi Rp699 ribu selama setahun.

Kalau kita hitung lagi di tahun berikutnya, maka biaya yang kita keluarkan untuk servis dan oli adalah Rp699 ribu dikali dua yakni Rp1,398 juta.

Kemudian setelah dihitung selama tiga tahun, biaya servis dan gantil oli yang harus dikeluarkan untuk All New Honda Vario 160 adalah Rp254 ribu (tahun pertama) ditambah Rp1,398 (dua tahun selanjutnya), menjadi Rp1,652 juta.

Sebagai catatan, biaya tersebut belum termasuk penggantian komponen fast moving lain. Seperti kampas rem Rp180 ribu (varian ABS sepasang), busi Rp69 ribu, filter udara Rp75 ribu, oli gardan Rp15 ribu, drive belt Rp150 ribu, minyak rem Rp10 ribu dan air radiator Rp18 ribu. Sebab diperlukan perawatan berkala juga tentunya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini