Sukses

Porsche Indonesia Perkenalkan Bos Baru, Sepak Terjangnya Mentereng

Michael Vetter resmi menjadi bos baru Porsche Indonesia. Dirinya menjabat sebagai Managing Director Eurokars Artha Utama, perusahaan yang membawahi merek Porsche di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Michael Vetter resmi menjadi bos baru Porsche Indonesia. Dirinya menjabat sebagai Managing Director Eurokars Artha Utama, perusahaan yang membawahi merek Porsche di Tanah Air.

Bisa dikatakan, Vetter sudah tak asing di dunia otomotif, khususnya Porsche. Vetter punya pengalaman cukup lama dengan brand mobil asal Jerman. Prestasinya juga terus berkembang dan perjalanan kariernya banyak dihabiskan buat menggembangkan bisnis di kawasan Asia Pasifik.

Sebelum menjabat sebagai Managing Director di Eurokars, ternyata bisa bekerja di perusahaan mobil dan memiliki kendaraan khususnya Porsche merupakan salah satu impiannya sejak kecil. Hal itu ia ceritakan saat Virtual Media Gathering Exclusive pada Kamis (17/1).

“Kalau boleh bercerita sedikit, Porsche itu merupakan mobil impian saya sejak kecil. Saya merupakan anak laki-laki dari orang tua yang hidup sederhana. Suatu hari saya pernah bermimpi bekerja dan mengendarai mobil Porsche. Demi mewujudkan angan-angan itu, saya berusaha dan belajar dengan tekun. Akhirnya mimpi itu terwujud setelah lulus dari universitas dan bergabung dengan Porsche. Dari situ saya mendapat mobil 911. Meski itu bukan mobil pribadi, saya sangat senang dan setidaknya bisa duduk di kursi mobil impian,” jelasnya.

Sama seperti karyawan pada umumnya. Kariernya berawal dari bawah dan memiliki sejarah yang cukup panjang. Bermula dari lulus kuliah lalu mendapat tawaran pekerjaan dari Porsche AG di Jerman.

Menyandang gelar Master of Business Administration, ia langsung diberi tanggung jawab atas pemasaran ritel untuk dealer Porsche. Pria lulusan Technische Hochschule Mittelhessen ini pun mengurus sekitar 40 dealer di Jerman.

Setelah bekerja di perusahaan yang didambakan, Vetter kemudian memiliki impian lain yaitu bekerja di luar negeri. Dan ternyata bidang pemasaran yang dia tekuni mampu membawanya menyebrangi benua Eropa menuju kawasan Asia Pasifik.

“Saat itu atasan saya bertanya, apakah kamu tertarik untuk bekerja di suatu wilayah selain di sini? Iya jawabku. Usahaku kembali membuahkan hasil. Dan sebetulnya Asia bukan bagian dari mimpi, sebab saya belum pernah ke sana. Tapi karena saya menyukai tantangan jadi langsung menerima tawaran itu dan menjadi Area Manager Sales & Marketing Asia Pacific Porsche AG pada 1 Januari 2000,” akunya.

Menurutnya, itu merupakan hari yang sangat luar biasa dan tak pernah bisa ia lupakan. Perjalanan pertamanya ke Asia dimulai dari Singapura, lalu Korea kemudian Taiwan.

Pada 2001 Porsche membuka kantor regional di Singapura dan dirinya adalah bagian dari tim startup di sana dengan menjadi Regional Manager Sales & Business Development Porsche Asia Pacific Pte Ltd. Tugasnya menjaga kualitas pemasaran di 13 negara termasuk Indonesia.

“Karena memiliki sejarah panjang dengan laporan di wilayah Asia, akhirnya saya tinggal di Singapura sampai 2005. Sebenarnya saya adalah bagian dari tim yang saat itu memilih importir untuk Indonesia. Jadi sedari awal sudah terlibat dengan pasar Indonesia dalam bisnis ini,” ujarnya.

Tetapi grup lain menjemputnya pada 2005 dan ditunjuk sebagai President Stuttgart Sports Cars Ltd. - Porsche Importer Korea. Di sana ia membantu mengembangkan bisnis dan dimulai dari tim yang sangat kecil. Terdiri dari 20 orang yang hanya bisa menjual sekitar 10 mobil per bulan. Dari satu ruang pamer dengan bengkel kecil, kami mengembangkan rencana induk bersama dan menetapkan visi untuk menjual 1.000 unit lima tahun kemudian. Dan tidak ada yang benar-benar percaya saat itu.

“Sebetulnya kami hampir mencapainya, tetapi karena krisis keuangan pada 2008-2009, saya pikir kami telah mundur sekitar satu tahun. Tetapi saya ingat di 2009 ketika Panamera diluncurkan kami menjual sekitar 700 unit. Jadi krisis keuangan itu sudah kami lewati. Selama delapan tahun memimpin Stuttgart Sports Cars Ltd sebagai Importir dan Distributor Porsche Independen Eksklusif di Korea Selatan, penjualan meningkat dari 130 unit pada 2005 menjadi 2.100 unit pada 2013. Dari 1 Dealer menjadi 7 dealer, dan dari 23 menjadi 300 karyawan.

“Usaha tak pernah mengkhinati hasil” itulah yang terjadi pada pria yang gemar bersepeda. Pada Januari 2014 levelnya meningkat menjadi President & CEO Stuttgart Sports Cars Ltd sebagai Porsche Retail Group Korea. Dari situ dia dipercaya untuk mengelola grup Dealer Porsche resmi terbesar di Korea Selatan dengan 6 Pusat Porsche Eksklusif yang berlokasi di Seoul (2), Busan, Incheon dan Bundang (2).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berpengalaman

Hampir 10 tahun berpengalaman mendirikan sebuah perusahaan nasional, akhirnya ia dihadiahi menjadi Chief Executive Officer di Precision Cars (Cambodia) Limited pada Maret 2015. Bisnis utamanya kembali seperti saat pertama kali di Korea, menjadi Exclusive Porsche Importer & Distributor.

Karena keahliannya dalam hal penjualan, jaringan dan pengembangan produk, pada 2018 grup kembali memintanya untuk membantu mengembangkan bisnis AMG di Cina. Di sana dirinya bertanggung jawab atas 37 dealer AMG. Ditambah dua dealer AMG mandiri yang dibuka di bawah pengawasannya pada waktu itu.

Kemudian pada 2019 pria kelahiran Jerman ini memutuskan sudah waktunya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Akhirnya ia pulang kampung dan tinggal kembali di Berlin. “Saya pindah kembali ke Berlin hanya sekitar tiga minggu sebelum pandemi coronavirus diumumkan,” katanya.

“Sebetulnya cukup beruntung bagi saya untuk berada di Berlin bersama keluarga. Tapi ternyata itu tidak berlaku dalam hal bisnis. Waktu yang sangat sulit dilalui dan secara global sangat berpengaruh, sehingga efek dari pandemi masih dirasakan sampai hari ini.”

Sebenarnya selama 2 dua tahun di Jerman, ia tetap berhubungan dengan teman-teman di Asia. Akhirnya ia ditawari kesempatan untuk bergabung sebagai Managing Director di Eurokars. Michael Vetter bertanggung jawab untuk mengawal seluruh operasi bisnis dan memperkuat merek Porsche di pasar Indonesia.

“Saya sangat senang dan merasa terhormat berada di sini. Saya rindu berada di Asia Tenggara. Saya juga bahagia ketika Eurokars melamar saya untuk bergabung dan membantunya mengembangkan bisnis di sini.”

Vetter mengungkapkan, memimpin bisnis Porsche di Indonesia bahkan selama pandemi, adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Dirinya yakin Indonesia memiliki potensi pasar yang besar bagi Porsche. "Fokus kami jelas yakni untuk memperluas jaringan penjualan dan layanan kami secara nasional dan menjadi importir serta dealer mobil sport mewah nomor satu di Indonesia,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui Porsche Indonesia tahun lalu memperkenalkan Porsche Taycan pada Februari 2021 dan Taycan Cross Turismo pada Oktober 2021.

Kedua kendaraan listrik besutan Porsche itu memang menjadi andalan bagi Porsche di era elektrifikasi sekaligus menambah lengkap jajaran produk Porsche di Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Sabet Berbagai Penghargaan

Dari perjalanan kariernya yang cukup panjang, ada sisi menarik yang ia dapat saat berada di Korea Selatan. Michael Vetter yang saat itu menjabat sebagai CEO Stuttgart Sports Cars, dealer resmi Porsche di Korea, pernah dinobatkan sebagai warga kehormatan Seoul.

Sejak bergabung dengan Stuttgart Sports Cars pada 2005, Vetter telah mendapatkan pengakuan karena berkontribusi besar terhadap pertumbuhan merek mobil sport Jerman dan budaya berkendara bangsa secara keseluruhan.

Warga kehormatan Seoul adalah sarana dari pemerintah metropolitan Seoul untuk memberikan apresiasi kepada orang asing yang telah berkontribusi pada pembangunan kota.

Penghargaan itu diberikan setiap tahun kepada 10 warga negara asing yang telah tinggal di Korea Selatan selama tiga tahun.

Selain sebagai sarana untuk membangun kemitraan yang bersahabat dengan negara asing, itu juga diberikan kepada kepala negara dan utusan diplomatik yang melakukan perjalanan ke Korea.

Program ini telah memberikan kewarganegaraan dengan memilih penerima manfaat setiap tahun sejak tahun 1958.

Statusnya itu sama seperti yang didapat oleh aktor laga asal Hongkong, Jackie Chan (1999). Setara pula dengan Guus Hiddink, pelatih tim sepak bola nasional (timnas) Korea hingga menjadi semifinialis Piala Dunia 2002. Lalu ada Christopher Hill, Mantan Duta Besar AS untuk Korea (2005).

Sumber: Oto.com

4 dari 4 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini