Sukses

Hyundai Terancam Diboikot di India, Ini Pangkal Permasalahannya

Hyundai tengah menghadapi masalah serius di India. Hal itu terkait sebuah unggahan di media sosial yang dilakukan dealer Hyundai di Pakistan yang menyinggung masalah Kashmir.

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai tengah menghadapi masalah serius di India. Hal itu terkait sebuah unggahan di media sosial yang dilakukan dealer Hyundai di Pakistan yang menyinggung masalah Kashmir. Akibatnya, Hyundai mendapat ancaman pemboikotan dari masyarakat India.

Bagi yang tidak mengetahui, India dan Pakistan memiliki masalah geopolitik yang cukup kompleks di perbatasan mereka yang disebut Kashmir.

Kedua negara terlibat konflik cukup lama dan kerap menyebabkan eskalasi peperangan yang berkepanjangan antara keduanya terkait status Kashmir sebagai sebuah wilayah.

Khasmir juga berbatasan dengan China yang sempat juga bersitegang dengan India dan Pakistan meski permasalahan paling terkenal antara kedua negara tersebut.

Kembali ke masalah Hyundai, pada 5 Februari lalu sebuah akun Twitter dengan nama Hyundai Pakistan Official mencuitkan sebuah pesan yang intinya mengingat pengorbanan orang-orang Khasmir dan meminta pengikut akun tersebut untuk mensupport orang-orang ini yang tengah berjuang untuk kemerdekaan. Pesan ini juga diunggah ke akun Facebook.

Kedua pesan tersebut kemudian segera dihapus namun karena kecepatan jari netizen, pesan tersebut berhasil disebarkan ke seluruh India dan beranggapan bahwa Hyundai memberikan solidaritas pada permasalahan Kashmir.

Tanggal 5 Februari memang digunakan Pakistan sebagai hari solidaritas sebagai dukungan untuk gerakan separatis dari penggabungan Kashmir ke wilayah India.

Permasalahan ini membuat perusahaan induk Hyundai India, Hyundai Motor mengeluarkan statement bahwa perusahaan tersebut tidak berkomentar terhadap permasalahan politik atau agama di berbagai wilayah.

Hyundai meminta maaf kepada semua masyarakat India yang tersinggung terhadap pesan tersebut. Langkah ini dipandang sebagai langkah untuk menjauh dari Hyundai dealer Pakistan yang mengeluarkan pernyataan kontroversial tersebut.

Hyundai India sendiri juga telah menghadirkan pernyataan bahwa pesan sosial media yang tidak direncanakan serta tidak diminta tersebut yang dihubungkan dengan Hyundai Motor India telah melukai perusahaan yang memiliki komitmen tidak tertandingi terhadap negara India. 

Hyundai India juga telah memberikan pernyataan bahwa mereka sangat menentang kebijakan yang diungkapkan dealer Hyundai dengan kepemilikan independen tersebut terhadap masalah Kashmir. Perusahaan India itu sendiri mengungkapkan mereka tidak memiliki hubungan dengan distributor Pakistan tersebut.

“Begitu situasi menjadi perhatian kami, kami membuat distributor sangat sadar akan tindakan yang tidak pantas. Sejak itu kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan distributor, yang menyalahgunakan identitas merek Hyundai, telah menghapus posting media sosial dan kami telah menerapkan proses untuk mencegah terulangnya kembali di masa depan,” ucap Hyundai India dalam keterangannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menemukan Titik Terang

Akhir permasalahan nampaknya menemukan titik terang. India lewat perdana menterinya meminta keterangan duta besar Korea Selatan serta petinggi Hyundai India untuk menjelaskan pandangan retoris mereka terhadap permasalahan Khasmir.

Kementerian India mengungkapkan mereka terbuka dengan datangnya investasi dari perusahaan asing di berbagai sektor di India, namun pemerintah India berharap bahwa perusahaan-perusahaan tersebut serta afiliasi perusahaan tersebut selalu menjaga dari komentar yang salah atau misleading terhadap permasalahan integritas teritorial dan kedaulatan India.

Hyundai India adalah perusahaan otomotif terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki. Perusahaan ini juga termasuk eksportir terbesar kendaraan di India. Pada Januari 2022 Hyundai menjual 44.022 unit kendaraan. Pada 2021, perusahaan tersebut menjual 505.033 unit kendaraan di India.

Permasalahan Hyundai India ini menambah pekerjaan Hyundai Global setelah di Amerika Serikat Hyundai dan Kia melakukan recall yang melibatkan 500 ribu unit kendaraan. Masalah recall ini terkait potensi kebakaran dari modul pengereman anti-lock braking system (ABS).

Disebutkan, modul ABS bisa konslet karena kontaminasi benda asing dan memicu kebakaran di kompartemen mesin, bahkan saat kendaraan sedang tidak digunakan. Konsumen dihimbau memarkirkan mobil yang terlibat masalah ini jauh dari bangunan guna mencegah efek kebakaran.

Mobil Hyundai yang terdampak sebanyak 357.830 unit yang terdiri dari model Santa Fe produksi 2016 sampai 2019 dan Tucson 2014 sampai 20155.

Model Kia yang terdampak sekitar 126.747 unit meliputi model K9000 produksi 2016 sampai 2018 dan Sportage produksi 2014 sampai 2016.

Sumber: Oto.com

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini