Sukses

Nissan Hentikan Pengembangan Mesin Mobil Konvensional, Ini Alasannya

Nissan Motor Co Ltd berencana untuk berhenti mengembangkan mesin pembakaran internal atau konvensional di semua pasar utamanya, kecuali Amerika Serikat

Liputan6.com, Jakarta - Nissan Motor Co Ltd berencana untuk berhenti mengembangkan mesin pembakaran internal atau konvensional di semua pasar utamannya, kecuali Amerika Serikat. Keputusan tersebut diambil, karena pembuat mobil asal Jepang ini ingin fokus untuk kendaraan listrik, dilansir Asia Nikkei, Kamis (10/2/2022).

Dilansir Reuters, produsen mobil Negeri Matahari Terbit ini akan melanjutkan pengembangan terbatas mesin bensinnya untuk Amerika Serikat, terutama di segmen truk pikap.

Sementara itu, Nissan sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, terkait isu ini.

Namun, Nissan sendiri memiliki rencana untuk membangun pabrik daur ulang baterai baru di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir fiskal 2025.

Bahkan, pembuat mobil di seluruh dunia, termasuk General Motors Co dan Ford Motor Co juga telah terlibat dalam serangkaian upaya untuk mengalihkan jajaran kendaraannya ke tenaga listrik.

Sebelumnya, Nissan kembali menyiapkan kejutan untuk menghadirkan mobil listrik terbaru dan menyasar segmen hatchback. Berdasarkan informasi yang dirilis Insideevs, produsen mobil asal Jepang ini mulai menggoda pencinta otomotif lewat tampilan bocoran gambar yang dipercaya sebagai penerus Nissan March (Micra).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Platform Nissan

Dalam informasi tersebut dijelaskan bahwa mobil listrik ini akan dibangun di atas platform CMF B-EV baru yang dikembangkan oleh Renault Nissan Mitsubishi Alliance. Platform tersebut pun juga ke depannya akan digunakan untuk membangun mobil listrik aliansi mereka, yakni Renault 5.

Mengenai produksinya sendiri, mobil tersebut akan dibangun di fasilitas Renault ElectriCity yang terletak di Prancis Utara. Fasilitas perakitan tersebut telah dirancang ulang demi menghadirkan pusat produksi mobil listrik terbesar di Eropa.

"Model baru ini akan dirancang oleh Nissan dan direkayasa serta diproduksi oleh Renault menggunakan platform umum baru kami dengan memaksimalkan penggunaan aset Aliansi sambil mempertahankan ciri khas Nissan itu sendiri," jelas Chief Operating Officer Nissan, Ashwani Gupta.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.