Sukses

Dihajar Pandemi Covid-19, Bengkel UMKM di Indonesia Rugi Rp 62,5 Triliun

Khusus sektor bengkel otomotif UMKM, mekanik lepas dan penjualan sparepart, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp 62,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 menghantam seluruh lini industri Tanah Air, termasuk otomotif. Tidak hanya penjualan mobil atau motor, serta berbagai komponen pendukungnya, tapi juga bengkel kendaraan roda empat atau roda dua di seluruh Indonesia.

Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) memperkirakan potensi pendapatan pengusaha bengkel kendaraan, mekanik dan penjualan sparepart otomotif Indonesia hilang Rp 130,04 triliun sepanjang 2021.

Sementara itu, khusus sektor bengkel otomotif UMKM, mekanik lepas dan penjualan sparepart, potensi pendapatan yang hilang mencapai Rp 62,5 triliun.

Penurunan potensi pendapatan terjadi akibat menurunnya transaksi perdagangan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan sepanjang Januari sampai Oktober 2021, juga perdagangan sparepart atau suku cadang.

"Di masa pandemi, mayoritas bengkel mobil, motor, body repair dan bagian-bagiannya tutup, terpaksa mem-PHK sebagian pekerja, meliburkan sementara, atau memotong gaji agar bisa bertahan. Khusus mekanik sebagian ada yang menganggur atau bekerja serabutan," tulis PBOIN, dalam sebuah pernyataan yang diterima Liputan6.com, Minggu (31/10/2021).

Rata-rata penurunan pendapatan bengkel otomotif tahun 2021 selama pandemi berkisar 40 persen. Khusus bagi bengkel UMKM, biaya sewa bengkel masih tetap, tidak ada pengurangan, bahkan pemilik lokasi ada yang malah menaikkan biaya sewa. Padahal, 95 persen bengkel otomotif UMKM di perkotaan lokasinya kontrak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi normal

Pendapatan jasa bengkel otomotif turun drastis karena pada masa pandemi, mobilitas dibatasi.

Mobil jarang perawatan, jarang rusak dan penggantian sparepart jadi tertunda. Sebagian terpaksa menunda perawatan atau perbaikan karena tidak ada biaya.

PBOIN memproyeksikan dalam kondisi ekonomi normal nilai perdagangan jasa bengkel dan komponen otomotif Indonesia pada 2021 sebesar Rp 325,51 triliun, meliputi bengkel resmi, bengkel mandiri skala besar, bengkel otomotif skala UMKM dan penjualan sparepart.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini