Sukses

Parah, Kutu Busuk Bikin Impor Mobil ke Negara Ini Terganggu

kehadiran serangga berearna coklat ini telah menunda impor mobil ke Australia hingga satu bulan

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif global, tengah dilanda krisis kekurangan chip semikonduktor. Tidak hanya itu, pandemi virus Corona Covid-19 yang belum berakhir di berbagai negara, juga menambah derita para pabrikan otomotif, karena masalah tenaga kerja, ketersediaan komponen, dan tentu saja penjualan.

Kondisi tersebut, ditambah parah dengan masalah baru yang terjadi di Australia. Impor mobil ke negara Kangguru ini, harus terganggu karena masalah kutu busuk.

Dilansir Autoblog, kehadiran serangga berwarna coklat ini telah menunda impor mobil ke Australia hingga satu bulan.

Pasalnya, para importir harus bekerja untuk mengasapi kontainer di mana kutu busuk ini terlihat.

Hama ini bisa tertidur berbulan-bulan di celah-celah kontainer pengiriman kendaraan, dan juga di sekitar mobil sehingga akan sangat sulit mendeteksi keberadaan hama yang sangat mengganggu ini.

"Kemampuan serangga untuk menumpang, terbang, dan memakan berbagai tanaman inang, memungkinkannya menyebar dengan cepat ketika diperkenalkan ke daerah baru," ujar bos biosekuriti Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Federal Australia Andrew Tongue.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menyebar di berbagai negara

Keadaan yang memperparah masalah ini, juga fakta bahwa serangga tersebut sekarang telah menyebar ke seluruh dunia, memaksa kapal bahkan dari pelabuhan di mana serangga tersebut tidak berasal untuk diperiksa, karena mereka sering kali memiliki kemungkinan yang sama untuk menampung hama ini.

Habitat serangga itu sekarang meliputi Amerika Serikat dan negara-negara di seluruh Asia dan Eropa. Australia berharap untuk mencegah invasi hama besar-besaran.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.