Sukses

Volkswagen Ikut Jejak Tesla Desak Pemerintah Turunkan Pajak Mobil Listrik

Volkswagen AG, sebagai pembuat mobil terbesar kedua di dunia menyerukan bea masuk yang lebih rendah untuk mobil listrik di India

Liputan6.com, New Delhi - Volkswagen AG, sebagai pembuat mobil terbesar kedua di dunia menyerukan bea masuk yang lebih rendah untuk mobil listrik di India. Hal ini, untuk mendorong permintaan kendaraan ramah lingkungan ini agar lebih tinggi.

Melansir Reuters, jenama asal Jerman ini, mengikuti jejak Tesla yang telah lebih dulu menyuarakan hal yang sama.

Pemotongan bea kendaraan listrik hingga 25 persen, dari level saat ini yang mencapai 100 persen tidak akan menimbulkan 'ancaman besar bagi pemain domestik. Namun, akan membantu mendorong investasi di Tanah Hindustan.

"Pasar EV harus cukup besar, untuk investasi yang masuk dan untuk itu kita tidak boleh menempatkan hambatan," ujar Gurpratap Boparai, Direktur Pelaksana Skoda Auto Volkswagen India.

Pabrikan Bavarian ini sendiri tengah menjajaki mobil listrik dari merek Volkswagen dan Skoda, tapi tetap dengan melihat bea masuk yang lebih rendah. Kebijakan perpajakan yang stabil dan insentif jangka panjang untuk mengambil risiko. Pengembangan infrastruktur pengisian baterai juga akan mempengaruhi keputusan produsen.

Sebagai informasi, India mengenakan pajak mobil impor, termasuk kendaraan listrik setinggi 100 persen. Tapi, pemerintah sedang mendiskusikan proposal untuk memangkas tarif hingga 40 persen, beberapa hari setelah Tesla mengajukan pemotongan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produsen Lokal Keberatan

Hal ini telah memicu keretakan dalam industri otomotif, dengan pemain global seperti Daimler Mercedes-Benz dan Hyundai Motors yang mendukung pengurangan pajak. Sedangkan Tata Motors menentang usulan pengurangan pajak, karena akan merusak rencana India untuk meningkatkan produksi lokal.

"Saya sama sekali tidak mengatakan bahwa manufaktur lokal tidak boleh didorong. Tetapi, bea masuk 60 persen dan 100 persen sangat tinggi pada saat ini," tambah Boparai, sambil menambahkan bahwa untuk memproduksi EV secara lokal, pertama-tama perlu lebih banyak permintaan. .

Volkswagen, yang bertujuan untuk menyalip Tesla sebagai pembuat EV terbesar di dunia pada 2025, menginvestasikan miliaran dolar untuk transisi ke mobil bertenaga baterai, yang diperkirakan akan menyumbang setengah dari penjualan kendaraan globalnya pada 2030.

Sementara India, pasar mobil terbesar kelima di dunia, ada di peta EV Volkswagen. Boparai memperkirakan, ketertinggalan elektrifikasi di India dibandingkan dengan Eropa dan China karena tingginya harga mobil bertenaga baterai dan kurangnya infrastruktur pengisian lokal.

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini