Sukses

Zero FXE Resmi Diluncurkan, Intip Kelebihan Motor Listrik yang Penuh Inovasi Ini

Zero Motorcycles akhirnya merilis supermoto listrik FXE. Model baru ini masuk ke dalam kategori entry-level. Berkat kolaborasinya dengan Huge Design, FXE memiliki ciri khas tersendiri meski dibangun di atas platform FX.

Liputan6.com, Jakarta - Zero Motorcycles akhirnya merilis supermoto listrik FXE. Model baru ini masuk ke dalam kategori entry-level. Berkat kolaborasinya dengan Huge Design, FXE memiliki ciri khas tersendiri meski dibangun di atas platform FX.

Selama lebih dari satu dekade, Zero Motorcycles secara konsisten meningkatkan armada sepeda motor listriknya. Varian FXE menjadi barometer baru strategi perusahaan. Pihaknya memang memfokuskan bahasa desain untuk versi anyarnya ini. Mereka ingin menciptakan sepeda motor listrik yang bisa dinikmati oleh para pecinta teknologi. Maka itu, ia bermitra dengan perusahaan desain asal San Francisco, Huge Design. Hasilnya dapat memadukan sisi ergonomis kendaraan, estetika dan aplikasi User Interface (UI).

“Menjadi merek yang mendefinisikan kategori, Zero memiliki kewajiban untuk terus mendorong inovasi dalam hal tenaga listrik ke masa depan. Posisi kepemimpinan kami juga hadir dengan tanggung jawab untuk meningkatkan bentuk dan fungsi sepeda motor modern. FXE menghadirkan desain, teknologi, dan karakteristik pengalaman berkendara yang diharapkan dari sepeda motor masa depan,” kata CEO Zero, Sam Pachel.

Zero FXE dibangun di atas kerangka yang sama dengan tipe FX dan FXS atau disebut sebagai platform Cypher 2. Sepeda ini memiliki berat hampir 135 kg atau setengah dari bobot LiveWire ONE dari Harley-Davidson. Meski keduanya dirancang dengan mempertimbangkan pengendara perkotaan, FXE tentu mampu menarik banyak peminat. Sebab sebagian besar rider komuter mencari sepeda motor listrik yang ringan, perawatan rendah dan memiliki performa mumpuni.

FXE ditenagai oleh motor brushless Z-Force 75-5, berpendingin udara pasif, efisiensi tinggi, fluks radial dan interior permanent magnet (IPM) -sebuah dinamo kecil yang diklaim menghasilkan 46 Hp dengan torsi 105 Nm. Kecepatan tertingginya diklaim mencapai 136 kpj (85 mph). Paket baterainya adalah unit lithium-ion 7,2 kWh, menawarkan jangkauan hingga 160 km (100 mil) untuk penggunaan dalam kota.

Karena unit ini hanya dilengkapi dengan pengisi daya 110V, pemiliknya mendapat opsi membeli aksesori fast charging untuk membuatnya lebih cepat terisi. Mengisi daya dari 0 hingga 100 persen dicapai dalam 9,7 jam. Tetapi komponen tambahan pengisi daya cepat bakal menyelesaikannya dalam 4,1 jam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbagi Platform

Walau berbagi platform, ia mewarisi banyak teknologi dari model andalan Zero, SR/F dan SR/S andalan Zero. Salah satunya layar TFT 5 inci, menggantikan layar LCD FX yang sudah ketinggalan zaman. Ia dapat memberikan antarmuka pengguna yang jauh lebih jelas dan terperinci. Motor ini juga menjalankan sistem operasi Zero's Cypher II yang mencakup konektivitas Bluetooth. Dapat menyesuaikan parameter pengendaraan seperti daya, torsi, dan kecepatan tertinggi melalui aplikasi smartphone Zero Motorcycles.

Suspensinya sama dengan FXS, dengan garpu Showa 41 mm dan shock belakang piggyback dari perusahaan yang sama. Remnya berasal dari anak perusahaan Brembo, J.Juan yang dikombinasikan dengan teknologi Bosch Gen 9 ABS. Ia menggunakan roda 17 inci yang sama dengan saudaranya, dan dibungkus dengan karet dari Pirelli tipe Diablo Rosso II. Belakang berukuan 140 dan depan 110.

Untuk harganya, FXE dibanderol $11.795 atau setara Rp 171 jutaan. Varian FXS tetap dijual untuk sementara waktu, tetapi besar kemungkinan perannya digantikan oleh FXE. Setidaknya dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Sumber: Oto.com

 

3 dari 3 halaman

Infografis Cek Fakta PPKM Darurat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.