Sukses

Covid-19 Masih Ada dan Nyata, Pemerintah Dukung Kampanye Mudik Sehat dari Rumah

Wabah virus Corona Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, mengharuskan pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran 2021

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, mengharuskan pemerintah memutuskan melarang mudik Lebaran 2021. Hal tersebut, bertujuan agar penyebaran penyakit yang berasal dari Cina ini bisa ditekan dan tidak terus meluas.

Melihat hal tersebut, Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (JPKM) melakukan kampanye mudik sehat dari rumah, dan didukung penuh oleh pemerintah. Program ini, bertujuan untuk mencegah penambahan kasus baru, tanpa memutus tali silaturahmi dengan saudara di kampung halaman saat hari raya.

Dijelaskan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Wihana Kirana Jaya menuturkan, pemerintah sudah memutuskan pelarangan mudik selama 6-17 Mei 2021 untuk mengontrol pandemi Covid-19. Sebab, jika pandemi ini tak bisa dikontrol, Indonesia akan rugi besar.

Menurut dia, kasus Covid-19 biasanya naik tajam selepas liburan tertentu. Contohnya, selama Lebaran 2020, kasus harian melonjak 93 persen, sedangkan kematian mingguan naik 66 persen. Selanjutnya, pada libur akhir 2020, kasus harian melejit 78 persen, sedangkan kematian naik 46 persen.

Meski begitu, dia menuturkan, pemerintah menyadari, mudik adalah ritual sosial di Indonesia. Mudik sudah menjadi mindset masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.

“Itu sebabnya, kampanye mudik sehat dari rumah ini cukup bagus, karena ritual mudik tetap bisa dijalankan secara virtual, tanpa tatap muka, dan mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Kampanye ini harus disosialisasikan terus,” ujar Wihana yang mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di webinar Mudik Sehat dari Rumah, Jumat (30/4/2021).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Protokol kesehatan

Turut hadir sebagai pembicara Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto, dan Head Strategic Operation & Automation PT XL Axiata Tbk Ahmad Hamzah.

Sementara itu, Edo Rusyanto menyatakan, dalam kondisi normal, sebanyak 40-50 orang meninggal per hari selama periode mudik.

Namun, tahun lalu, kecelakaan turun 31 persen menjadi 1.980, sedangkan korban meninggal 63 persen menjadi 418, karena pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia dan pemerintah melarang mudik.

“Larangan mudik pemerintah menjadi momentum untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan berkendara secara aman, nyaman, dan selamat. Intinya, kita perlu menerapkan kehati-hatian secara universal dalam aspek kehidupan,” tegas dia.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Larangan Mudik Lebaran 2021 dan Siasat Warga

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.