Sukses

Mengenal 3 Proses Pembuatan Pelek Mobil dan Kelebihannya

Salah satu cara untuk mendongkrak penampilan mobil kesayangan adalah mengganti pelek. Pelek mobil memiliki beragam desain yang mampu memberikan karakter berbeda-beda.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara untuk mendongkrak penampilan mobil kesayangan adalah mengganti pelek. Pelek mobil memiliki beragam desain yang mampu memberikan karakter berbeda-beda.

Cara membuat pelek sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu pelek casting, pelek flow forming, dan pelek forged. Ketiga pelek tersebut punya perbedaan. 

Untuk jenis casting, sesuai namanya adalah pelek yang dibuat dengan cara dicetak. Cara pembuatan pelek jenis ini dibagi jadi dua, yaitu gravity casting dan low pressure casting. Pembuatan pelek casting ialah dengan melelehkan material pelek menjadi cairan. Material tersebut dituang ke cetakan yang sudah dibentuk.

"Casting merupakan metode pembuatan pelek paling umum. Biaya produksi lebih murah dan waktu pembuatan lebih singkat. Teknik ini bisa dilakukan sekaligus untuk banyak pelek," buka Aldhy Rais, Community Manager HSR Wheel.

 **Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Flow formed

Berikutnya adalah flow formed. Menurut Aldhy, pelek ini merupakan salah satu pengembangan dari jenis casting. Dalam pembuatannya, pelek ini melalui beberapa tahap. Dimulai melalui proses cetak kemudian ditekan dengan roller dan ditarik menggunakan mesin sehingga menjadi sebuah pelek. 

Selanjutnya dibentuk lagi bagian pinggirnya. Dengan cara ini kepadatan materialnya pun lebih baik. "Durabilitasnya 20 lebih kuat dibanding casting. Lebih ringan dibanding casting, dan lebih mahal dibanding casting," paparnya. 

3 dari 4 halaman

Forged

Terakhir adalah jenis forged. Pelek jenis ini dibuat dengan teknologi paling rumit. Materialnya berbentuk silinder padat. Material yang biasa digunakan adalah alumunium, karena kuat dan ringan sehingga cocok untuk bahan pembuatan pelek.

Cara pembuatannya yaitu alumunium padat tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan dipanaskan kemudian dibentuk jadi pelek.

"Dalam prosesnya pelek ditekan atau dipress, sehingga menghasilkan pelek yang solid dan keras. Selain lebih rumit, banyak bahan baku yang tebuang saat proses CNC, sehingga harganya lebih mahal," pungkas Aldhy.

Sumber: Otosia.com

 

4 dari 4 halaman

Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.