Brixton Crossfire 125 Selangkah Lagi Masuk Jalur Produksi

Liputan6.com, Jakarta - Merek Brixton sebenarnya sudah cukup tenar di beberapa negara. Sejak tahun lalu mereka sudah berkembang pesat di beberapa negara, berkat kombinasi teknik Eropa dan harga terjangkau. Perusahaan ini berada dibawah naungan KSR group asal Austria.

Pada 2019, mereka sudah mendirikan fasilitas desainnya sendiri. Tetapi untuk produksi, semua dialihkan ke Cina untuk menekan biaya. Crossfire 500 adalah unit pertama yang dirlis oleh Brixton Motorcycles. Sepeda motor bergaya neo-retro yang khas dan ditandai dengan 'X' dibagian tangki.

Pada akhir 2019, Brixton menunjukkan konsep Crossfire 125 di pameran EICMA di Milan. Dan kabarnya perusahaan tengah menjajaki produksi massal untuk varian tersebut.

Bertepatan dengan informasi itu, serangkaian gambar rendering telah muncul di European Union Intellectual Property Office (EUIPO). Itu menunjukkan bagaimana Crossfire 125 telah berkembang sejak versi asli dua tahun lalu.

Setiap unit yang dibuat Brixton Motorcycles lebih mengutamakan tampilan. Selalu menggunakan konsep Visual Product Language (VPL). Mereka merancang kuda besinya itu dengan simbol berbentuk X yang disebut "Crossfires" pada tangki, bodi dan knalpot.

Selain itu, motif ‘cross’ juga disematkan ke berbagai aksesori penunjangnya. Garis desain baru itu juga melambangkan semangat dan visi perusahaan.

Walau dibuat di Cina, motor bergaya scrambler ini justru dikembangkan di Krems-Gedersdorf Business Park, Austria. Tim desainernya telah bekerja secara kreatif selama 2 tahun terakhir.

Dan ini merupakan model terbauru yang dibuat langsung oleh KSR Group, induk perusahaan Brixton Motorcycles. Hingga saat ini, unit yang ditawarkan oleh Brixton mulai dari Conwell series, Sunray 125, Felsberg series, Rayburn, Crossfire series hingga edisi spesial SK8 dan Haycroft 125. Serta minibike Crossfire 125 XS.

Sesuai konsep yang diusung sejak awal, tanda ‘X’ yang khas tetap menghiasi sisi tangki. Di depan penampung bensin dipasangkan shroud kotak menyesuaikan wujud neo retro. Difungsikan juga sebagai cover radiator.

Buat menambah kesan klasik, dipasangkan spion bar-end. Jok pakai model menyatu dengan struktur tebal. Dipadukan motif bergaris di bagian atas, sama seperti sang kakak.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Presiden Jokowi menunggangi motor cafe racer milik Gibran

2 dari 3 halaman

Bagian Lainnya

Stoplamp menempel di ujung kursi, bentuknya minimalis. Bagian buntut dibuat ringkas, tidak ada sepatbor, diganti dengan mudguard, lengkap beserta dudukan pelat nomor.

Rangkanya tampak menggunakan tipe double cradle. Sasis tengah hingga subframe dibiarkan terbuka tanpa cover, agar terlihat kokoh. Kalau pada model konsep tidak terpasang footpeg pembonceng, kini diberikan.

Untuk melindungi bagian bawah mesin, diberikan engine cover. Belum diketahui untuk material yang digunakan, apakah hanya berupa plastik ABS atau dari pelat besi.

Dikemas dengan beragam fitur modern. Semua sektor pencahayaan sudah berteknologi LED dengan tambahan DRL pada lampu utama. Panel instrumen sudah serbadigital, suspensi depan upside down dan belakang monosok.

Ada kemungkinan sama seperti sang kakak, dapat disetel dan lansiran dari KYB. Buat penghenti laju mengandalkan cakram gelombang di kedua roda, depan dijepit dua kaliper dan belakang satu. Ban pakai tipe dual purpose, selaras dengan gaya neo-retro.

Sayangnya belum ada informasi mengenai jantung mekanisnya. Hanya spekulasi yang beredar, Crossfire 125 bisa menghasilkan tenaga sebesar 15 Hp. Perusahaan mengatakan bahwa spesifikasi detail bakal diumumkan dalam waktu dekat. Setidaknya sebelum perilisan secara resmi.

Jika dilihat secara keseluruhan, modelnya mengingatkan kita kepada Svartpilen milik Husqvarna, hanya minus bingkai teralis saja. Dan memang, dirinya juga bakal menjadi pesaing terdekat Svartpilen 125 dan Honda CB125R.

Sumber: Oto.com

3 dari 3 halaman