Sukses

Showroom Mobil Bekas Ini Tak Terdampak Relaksasi PPnBM, Kok Bisa?

Tidak semua showroom mobil bekas terkena dampak dari penerapan keringanan PPnBM yang diterapkan oleh pemerintah

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah adanya kebijakan relaksasi PPnBM terkait pembelian mobil baru, dikabarkan showroom mobil bekas menjadi salah satu turunan yang mendapat pukulan telak dari berlakunya regulasi tersebut. Namun, untuk beberapa showroom mobil bekas yang segmentasinya bukan pada mobil 1.500cc ke bawah, hal ini tidak ada pengaruhnya untuk mereka.

Salah satunya adalah Handy yang memiliki showroom mobil bekas di Blok M, Jakarta Selatan. Pria ini mengatakan tidak ada pengaruhnya atas kebijakan baru pemerintah memberikan stimulus pembelian mobil baru. Menurut Handy, karena segmentasi yang berbeda dari showroomnya, sehingga ha tersebut tidak bersinggungan langsung dengan kinerjanya.

"Soalnya kalau kita kan pas banget enggak main fast moving dan kita menghindari mobil toyota yang fast moving. Kalau showroom yang megang mobil Avanza, Xenia, dan Agya yang kaya gitu pasti akan terpukul sih dengan adanya PPnBM ini. Kenapa di showroom saya enggak terlalu terpukul, karena kalau kita kan mainnya di atas 1.500cc, sedangkan yang kena PPnBM itu kan mobil-mobil yang 1.500cc ke bawah," ujar Handy, kepada liputan6.com.

Justru ia melihat rekan sesama pedagang mobil bekas yang bermain di segmen di bawah 1.500cc akan merasakan dampaknya. Terlebih bagi mereka yang memang fokus menjual mobil fast moving atau yang paling laku di masyarakat. Sebagai contoh, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, begitu laris manis di kalangan masyarakat yang menginginkan mobil dengan muatan banyak dan harga terjangkau.

"Teman-teman yang bermain di showroom mobil fast moving yang bakalan kena dampaknya sih. Mobil-mobil yang fast moving untuk showroom itu seperti Rush, Avanza, Xenia, Agya, Calya kena semua. Kalau di saya enggak ada pengaruhnya, kita kan lagi banyak main mobil CBU dan brand Eropa. Kan di PPnBM juga dikatakan mobil yang mendapat relaksasi tersebut adalah yang memiliki kandungan lokalnya banyak dan dirakit di sini," tambah Handy pemilik Handy Autos Blok M ini.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mobil Bekas BMW dan Mercy Tetap Laris Manis

Sementara itu, untuk segmentasi mobil bekas yang premium, Handy, menjelaskan bahwa dua brand seperti BMW dan Mercedes begitu laris manis bak kacang goreng. Hal ini juga dikarenakan dari karakter konsumen yang ada di sekitar showroomnya. Terlebih, showroom ini berada di jantung Jakarta Selatan, yang dikenal dengan kalangan elitnya.

"Kalau untu model yang paling laris itu tetap BMW dan Mercy, sudah kaya kacang goreng sih kalau di sini. Karena letak showroom kami di Blok-M Jakarta Selatan, karakter konsumennya nyari mobil nyaman. Konsumen di sini itu bukan nyari mobil untuk melihat harga jualnya kembali, tapi memang mereka mencari nyaman," paparnya.

Sementara mengenai harga yang ditawarkan untuk BMW dan Mercedes bekas, Handy, menjualnya dengan harga yang kompetitif. Sebagai contoh, untuk harga yang ditawarkan berkisar mulai dari Rp 109 jutaan, tergantung model dan tahunnya.

"Harganya dari tahun tua, kita ada stok BMW Seri 3 tahun 2006 itu Rp 119 juta. Sedankan Seri 5, 2005 harganya Rp 109 jutaan. Kalau Mercedes sendiri, kita lagi pegang E260 2005 itu kita jual Rp 119 juta," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Tarik Ulur RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.