Sukses

Target Tahun 2025, Indonesia Produksi 20 Persen Kendaraan Ramah Lingkungan

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengaku target produksi kendaraan ramah lingkungan di tahun 2025 mencapai 20 persen.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengaku target produksi kendaraan ramah lingkungan di tahun 2025 mencapai 20 persen.

"Tahun 2025 itu paling tidak target kita, 20 persen produksi otomotif nasional sudah berbasis low carbon emission vehicle (LCEV). Jadi di situ ada mobil listrik berbasis baterai ada mobil hybrid yang strong hybird dan mild hybrid," katanya.

Selain itu, terdapat juga peta jalan kendaraan ramah lingkungan yang telah dibuat untuk pasar otomotif Tanah Air. Dalam kesempatan yang sama, Taufiek menjelaskan bila hal tersebut dibuat bersama produsen terkait.

"Peta jalan ini kita sudah rumuskan dengan stakeholder. Jadi kita ambil prespektif positif buat pembangunan otomotif nasional. Jadi kita rancang bersama termasuk dari sisi akademisi, sisi semuanya. Artinya peta jalan ini sudah selesai untuk saat ini,' ujarnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengaku akan mengembangkan bio ethanol dan bio solar.

"Terus kita juga mengembangkan ruang-ruang untuk hybrid seperti kita mengembangkan bio ethanol dan bio solar. Ini sebenarnya program Pak Jokowi, jadi kalau kami lihat yang mewajibkan 30 persen dari bio ethanol dan bio solar itu, kita bisa menghemat 43 triliun impor solar dan fuel," tuturnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investasi Mobil Listrik

Selain itu, total produksi kendaraan di tahun 2025 ditargetkan mencapai 2 juta unit. Dari total tersebut, 1,69 juta kendaraan diperuntukan untuk pasar domestik. Itu artinya kendaraan ramah lingkungan diharapkan berada di angka 240 ribu.

"Jadi pada 2025 nanti internal combustion engine (ICE) akan terjadi perubahan komposisi. ICE tetap ada karena saat ini mobil ICE yang dilihat di Indonesia memberikan 99 persen PDB. Kami juga sudah rancang teknologi fuel hidrogen ke depan mungkin muncul, karena di Eropa sudah mulai muncul di 2035," terangnya

"Pemerintah sudah memberikan road map kita tunggu investasinya dan saat ini sudah mulai masuk bebrapa investasi ke arah mobil listrik. Jadi mobil listrik itu jangan diartikan baterai saja tapi bisa juga hybrid, dan plug-in," kata Taufiek.

3 dari 3 halaman

Infografis Pilihan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.