Sukses

Kawasaki ZX-10R Terbaru Dikabarkan Pakai Winglet

Kawasaki seperti terlihat cuek bebek kala kompetitornya berlomba-lomba melakukan pengembangan produk. Tapi kenyataannya tidak, Kawasaki dikabarkan tengah memoles ZX-10R.

Liputan6.com, Jakarta - Kawasaki seperti terlihat cuek bebek kala kompetitornya berlomba-lomba melakukan pengembangan produk. Sebut saja saat Ducati menghadirkan Panigale V4 R atau Honda lewat CBR 1000 RR-R Fireblade.

Paling baru lagi, ada BMW M 1000 RR. Tak sampai di situ, dua di antara lawannya itu pun (Ducati dan Honda) bahkan sudah menyertakan kuda besi anyar tersebut membalap di kejuaraan World Superbike (WSBK).

Mungkin belum ada alasan buat mereka untuk menyegarkan superbike-nya tersebut. Toh, hingga saat ini, ZX-10RR masih digdaya berkat kepiawaian Jonathan Rea.

Namun ada satu catatan, joki Panigale V4 R menguntitnya di posisi kedua. Bahkan sang pembalap yakni Scott Redding beberapa kali mengasapi sang juara dunia.

Kenyataannya, Kawasaki tak akan berdiam diri. Menurut laporan Bikes Republic, mereka sudah punya rencana untuk mengembangkan petarung WSBK-nya tersebut.

Dituliskan pula, New Kawasaki ZX-10R nantinya bakal memiliki kemampuan lebih dibanding unit eksis. Diprediksi besaran output-nya nanti merupakan translasi dari pacuan mereka di balapan itu. Walau kedapatan insial tambahan 'R', mesinnya menggunakan basis kepunyaan ZX-10R.

Itu dikarenakan WSBK merupakan balapan untuk kategori motor produksi massal. Hanya bagian tertentu yang mengalami ubahan, sementara jantung mekanik tetap DOHC empat silinder dengan kubikasi total 998 cc.

Ada bocoran jika kemampuannya meraung di putaran atas mencapai 15.600 rpm. Perbedaan yang cukup signifikan, karena saat ini daya maksimal ZX-10R yaitu 212,9 Hp tercapai pada putaran Rp 13.500 rpm. Pastilah catatan momen puntir ikut terkoreksi dari sebelumnya 114,9 Nm/11.200 rpm.

Hal menarik juga diketahui muncul pada desain. Pasalnya, Kawasaki diketahui akan menerapkan juga paketan aerodinamika berupa winglet terhadap ZX-10R.

Disebut sumber serupa, penggarapannya jua sudah berjalan sejak tahun lalu. Dengan begitu, siapa pun pengendaranya bakal merasakan impresi lebih soal cengkeraman roda.

Karena, item ini memberi efek downforce saat di trek lurus maupun tikungan. Terapan ini pula sudah lebih dulu disematkan para pesaingnya tadi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengembangan Versi Kompetitor

Pada CBR 1000 RR-R ini misalnya. Mengalami ubahan masif serta radikal. Wujudnya jauh berbeda dari Fireblade lawas, lantaran dipasangi sayap hasil inspirasi motor MotoGP, Honda RC213V versi 2018.

Ejawantah ala tunggangan Marc Marquez juga ditularkannya pada ranah performa. Konfigurasi empat silinder segaris serta kapasitas 999,9 cc tetap mewarisi tipe lama.

Namun diracik berbeda karena kini bore x stroke menjadi 81 x 48,5 mm - seperti kepunyaan RC213V. Sementara sebelumnya, diameter dan langkah piston motor adalah 76 x 55,1 mm. Maka wajar jika tenaga CBR Triple R terdongkrak jauh, dari 189 Hp/14.500 rpm menjadi 214,5 Hp/14.500 rpm.

Diklaim catatan anyar didapat berkat sokongan peranti baru pada jeroan mesin. Dimulai dari piston berbahan aluminium tempa (Forged Aluminium). Masing-masing komponen (terdapat 4 buah) berbobot lebih ringan 5 persen dibandingkan model sebelumnya, sekaligus menaikkan kekuatan serta ketahanannya.

Sementara untuk camshaft, diberi lapisan khusus disebut Diamond Like Carbon (DLC). Ditujukan untuk mengurangi friksi hingga 35 persen ketimbang komponen non-DLC. Kemudian Connecting rods (konrod), memakai material titanium, sehingga bobotnya berkurang hingga 50 persen dari item pada model pendahulu.

Kemudian BMW M 1000 RR. Penantang asal negeri Bavarian inilah yang paling baru hadir. Serupa dengan rival, versi pengembangan BMW S 1000 RR jua menonjolkan performa dan kemampuan pengendalian.

Divisi motorsport BMW Motorrad meracik ulang jantung mekanik DOHC empat silinder 999 cc. Dimulai dengan sematan teknologi BMW ShiftCam.

Lalu penggunaan piston dua ring dari Mahle, connecting rods titanium lebih panjang, rocker arm baru (ramping dan ringan), chamshaft serta optimasi pada area intake, port intake serta peningkatan rasio kompresi. 

Hasilnya, output tenaga mencapai 212 Hp pada 14.500 rpm dengan torsi puncak di angka 113 Nm pada 11.000 rpm. Kinerja mesin baru pun memudahkan versi M 1000 RR mencapai 100 kpj di rentang 0,1 hingga 0,2 detik. Lebih cepat dibanding S 1000 RR dan mencapai 220 kpj dalam 0,4 detik.

 

3 dari 3 halaman

Motor Kompetitor

BMW M 1000 RR menggunakan winglet statis seperti CBR 1000 RR-R Fireblade atau Panigale V4. Jadi, secara fungsi pun sama-sama memberi daya tekan.

Bahkan lewat pengujian di terowong angin (wind tunnel) pribadi BMW, item itu memberi tekanan sebanyak 16,3 kg ketika motor disimulasikan melaju pada kecepatan tinggi.

Selain itu, tipe ini juga punya bobot lebih ringan 5 kg dari versi S 1000 RR. Penyumbang terbesar berasal dari knalpot, kini menggunakan material lebih ringan. Kemudian pelek. Bukan aluminium, melainkan berbahan karbon.

Jauh sebelum keduanya muncul, Ducati lebih dulu menelurkan Panigale V4 R. Ia ditenagai mesin Desmosedici Stradale 1.103 cc liquid-cooled, L-twin silinder, turunan dari mesin 90° V4 dari MotoGP.

Bekalan ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 221 Hp/15.250 rpm dan torsi 112 Nm/11.500 rpm. Mengejutkannya, Panigale ini punya berat kotor hanya 172 kg saja. Ia pun memakai winglet di kedua sisi fairing. Malah efek downforce di roda depan diberikan mencapai 30 kg saat kecepatan mencapai 270 km/jam.

Belum lagi soal keragaman fitur seperti: Ducati Traction Control (DTC) EVO 2, ABS Cornering EVO, Ducati Slide Control (DSC), Ducati Wheelie Control (DWC) EVO, Ducati Quick Shift up/down (DQS) EVO 2, Engine Brake Control (EBC) EVO, dan Ducati Power Launch (DPL).

Tinggal tunggu saja debut New Kawasaki ZX-10R yang kabarnya terjadi tahun depan. Ada kemungkinan pengembangannya lebih dulu digunakan untuk balapan WSBK. Barulah kemudian disebar untuk produksi massal.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.