Sukses

Hyundai Ingin Mobil Terbang Cepat Terwujud

Hyundai Motor Company bekerja sama dengan Incheon International Airport Corp (IIAC), Hyundai Engineering & Construction Co, dan KT Corp mempercepat pengembangan Urban Air Mobility (UAM)

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Motor Company bekerja sama dengan Incheon International Airport Corp (IIAC), Hyundai Engineering & Construction Co, dan KT Corp mempercepat pengembangan Urban Air Mobility (UAM). Bahkan, keempat perusahaan raksasa ini, ingin segera memulai uji coba mobil terbang dalam waktu dekat.

Melansir Carscoops, gabungan perusahaan ini memang bertujuan untuk mengkomersilkan kendaraan terbang tersebut pada 2028. Jenama otomotif asal Korea Selatan ini, memang sudah menampilkan konsep kendaraan udara pertamanya, yang menampilkan teknologi eVTOL di CES 2020.

Teknologi eVTOL sendiri, merupakan kepanjangan dari Electric Vertical Takeoff and Landing, yang diperlukan untuk membuat perjalanan di udara perkotaan menjadi kenyataan.

Sebelumnya, pada Juni lalu, pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan roadmap UAM, yang mencakup UAM Grand Challenge atau proyek demonstrasi bersama yang bertujuan mempelajari kontruksi dan pengoperasian atau vertipors (bandara kendaraan UAM).

Di masa depan, Hyundai akan mengembangkan bisnis UAM, sementara IIAC akan membangun infrastruktur dan mempelajari kelayakan penggunaan kendaraan ini sebagai angkutan bandara. Sedangkan Hyundai Construction akan berupaya membangun vertiports serta hub transit yang nantinya akan terhubung dengan sarana transportasi umum lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Layani Seoul

Terakhir, KT Corp akan menyiapkan infrastruktur komunikasi dan menjadikan bisnis utama UAM sebagai layanan mobilitas.

"Luas dan dalamnya kemitraan ini menunjukkan apa yang diperlukan untuk membangun ekosistem UAM yang komprehensif, untuk melayani kota-kota besar seperti Seoul,” kata bos divisi Mobilitas Udara Perkotaan Hyundai Motor, Jaiwon Shin.

"Membangun infrastruktur yang kuat dan model bisnis sama pentingnya dengan mengembangkan kendaraan UAM yang inovatif. Kemitraan ini menunjukkan komitmen Hyundai untuk memfasilitasi kemajuan umat manusia dengan mengantarkan era baru mobilitas udara perkotaan yang akan merevolusi transportasi," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Mau Beli Mobil Terbang, Siapkan Dana Rp4,3 Miliar

Mobil terbang bukan sekadar impian lagi, transportasi bebas macet ini semakin mendekati kenyataan. Pengujiannya pun sudah dilakukan, contohnya SkyDrive dari Jepang yang menggelar pengetesan mobil terbang SD-03.

Dilakukan di area uji seluas 10 ribu meter persegi milik Toyota, prototipe memiliki bentuk bak drone masif. Namun mampu menampung satu orang. Tubuhnya punya ukuran mirip-mirip kendaraan roda empat konvensional. Walau lebih lebar, detailnya: 4 x 3,5 x 1,5 meter (PxLxT). Tunggangan yang disebut pabrikan sebagai eVTOL (electric vertical takeoff and landing) dapat melayang beberapa meter selama empat menit.

Untuk menerbangkan, eVTOL SkyDrive dipersenjatai delapan propeler yang terpasang di empat titik. Semuanya ditenagai motor elektrik. Ya, tak seperti pesawat konvensional yang memanfaatkan avtur, prototipe dilengkapi baterai, layaknya kendaraan elektrifikasi.

Presiden SkyDrive, Tomohiro Fukuzawa mengungkapkan, sebagai tahap awal pengujian ini sukses. Walau memang diakui masih jauh dari kata siap dipasarkan. Dikatakannya unit sementara ini baru bisa melayang selama 5 sampai 10 menit. Namun, Fukuzawa optimis bisa merilisnya pada 2023 dengan kemampuan lebih mumpuni. Punya kecepatan mencapai 100 kpj dan dapat bertualang puluhan kilometer. Serta dapat mengangkut dua orang.

“Dari ratusan proyek mobil terbang di seluruh dunia, hanya beberapa yang sukses bekerja baik dengan orang di dalamnya. Saya berharap banyak orang mau mengendarainya dan merasa aman,” ucapnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Dokter Berguguran di Medan Tempur Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.