Sukses

Beragam Kisah di Balik Program Recall Mobil

Recall kendaraan motor tidak sekadar menyebar pengumuman ke konsumen dan mengganti komponen saja. Banyak cerita yang terjadi di balik layar.

Liputan6.com, Jakarta Recall kendaraan motor tidak sekadar menyebar pengumuman ke konsumen dan mengganti komponen saja. Banyak cerita yang terjadi di balik layar.

Mulai dari masalah hukum melibatkan konsumen langsung hingga keputusan yang memusingkan soal penggantian yang mesti diberikan.

Pengamat otomotif Bebin Djuana, yang juga mantan petinggi di PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Hyundai Mobil Indonesia, berkisah soal bagaimana pihaknya menghadapi momen-momen terkait kampanye perbaikan ini.

"Kasus misalnya mobil terbakar. Lalu ada pertanyaan, mobil kok gampang banget terbakar. Sekritikal apa bahwa kecelakaan ini menyebakan kebakaran? Di sini pihak produsen berhak mengajukan argumentasi. Produknya kah yang bermasalah, komponennya, atau kecelakaan bisa menyebabkan kejadian seperti itu?" ujarnya pada Oto Talks! Live Instagram Otosia.com, Senin malam (7/9/2020).

Pusingnya menentukan komponen yang harus diganti cuma-cuma dalam program recall pun bukan sesuatu yang mudah. Perlu dipahami, komponen sebuah kendaraan saling berkait satu sama lain.

"Kalau misalnya kaliper bermasalah, kaliper bergelombang. Kalau kasusnya seperti itu, sampai mana tanggung jawab kepada konsumen? Apakah hanya ganti kaliper. Atau rotor rusak dan diganti?"

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konsumen

Lucunya, selain kepusingan terhadap penentuan komponen yang mesti diganti, tidak jarang konsumen pun menjadi PR tersendiri.

"Saya katakan kalau misalnya konsumen model dikomporin itu kan rusak gara-gara ini minta ganti saja. Terus terang banyak seninya, menghadapi konsumen aneh-aneh," ujarnya.

Apa pun yang dilakukan akan menyangkut brand image. Dalam hal ini, keberpihakan tidak bisa berat sebelah, baik kepada konsumen, agen pemegang merek, maupun prinsipal.

"Kita tanggung jawabnya di tengah-tengah. Posisi ATPM juga harus dijaga, jangan sampai dipermainkan konsumen. Coba misalnya konsumen tiba-tiba datang bawa pengacara," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Investigasi

Investigasi pun dilakukan dalam penggantian komponen. Urusan ini tidak serta-merta hanya mengandalkan pihak yang berhubungan dengan teknis kendaraan.

"Akhirnya kalau di kami ya, case by case. Jadi didiskusikan antara marketing dan servis, tidak keputusan satu departemen. Jadi ketika misalnya kita lihat rotor jadi korban karena malafungsi kaliper, maka diberikanlah goodwill rotornya include kaliper," sebutnya lagi.

Sumber: Otosia.com

4 dari 4 halaman

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.