Sukses

Toyota Avanza Ada di Amerika, Simak Perbedaannya dengan di Indonesia

Toyota Avanza rakitan Indonesia sudah cukup terkenal di berbagai belahan dunia. Selain Asia Tenggara, mobil LMPV ini sudah mengaspal di Afrika Selatan, Nepal, Qatar, Kuwait, Pakistan, Peru, dan lain-lain.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Avanza rakitan Indonesia sudah cukup terkenal di berbagai belahan dunia. Selain Asia Tenggara, mobil LMPV ini sudah mengaspal di  Afrika Selatan, Nepal, Qatar, Kuwait, Pakistan, Peru, dan lain-lain.

Jangan kaget misal memergoki sang LMPV sedang nyempil di tengah kesibukan Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Pasalnya, Avanza turut menjajah Meksiko yang notabene tetanggaan dengan AS. Tidak menutup kemungkinan ia dipakai plesiran sekeluarga atau mungkin bekerja ke Negeri Paman Sam. Kalau diingat kembali, sebuah Avanza sempat viral karena terfoto sedang berada di New York sekitar dua tahun silam. Nah, apa saja bedanya dengan Avanza versi lokal?

Satu hal sudah pasti adalah posisi setir. Meksiko jadi salah satu negara yang bikin Toyota Avanza menganut konfigurasi Left Hand Drive (LHD) guna menyesuaikan regulasi lalu lintas sana. Pasti tak pernah terbayang eksistensinya di Tanah Air. Pun kalau ada, bakal jadi spesies Avanza paling unik hanya saja tidak masuk akal, buat apa pula?

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Varian

Urusan varian pun berbeda. Kita sendiri kebagian cukup banyak opsi, tercatat total 11 seleksi bisa dipilih konsumen. Mulai dari mesin – 1.300 cc atau 1.500 cc – dan transmisi, tingkatan trim standar, belum lagi model Veloz. Kendati begitu, lain cerita di Meksiko. Ditotal hanya tiga opsi dengan dua tingkatan trim: LE M/T, LE A/T, XLE. Semua menggendong pemacu 1.500 cc tanpa pilihan 1.300 cc.

Daftar kelengkapan cukup polosan dan tidak diposisikan sebagai trim termahal sebagaimana Avanza 1.5 di Tanah Air. Misal LE, mengenakan pelek kaleng yang ditutup dop bak beralaskan sandal. Begitu sederhana. Juga di bagian penerangan ia belum dilengkapi foglamp. Meski begitu, penerangan LED sudah menjadi standar seluruh varian. Kalau melihatnya mengenakan pelek alloy, tersemat foglamp, dan melekat spoiler belakang berarti itu adalah spesies termahal Avanza.

Hal unik adalah variasi warna. Ya, kelir mendasar seperti putih, abu, hitam, silver, dan biru mungkin bisa kita temui di sini. Tapi pernahkah Anda mendengar Avanza digebyur cat bernama “Sand”? Kalau melirik foto di situs resmi, coraknya putih kekuningan seperti gading atau beige pudar.

 

3 dari 3 halaman

Kabin

Fitur kabin lumayan basic di trim termurah. Head Unit 2DIN berisi kemampuan radio, CD, USB, dan Aux suguhkan hiburan dalam perjalanan dengan 4 speaker. Baru di XLE, head unit touchscreen 7 inci sesuaikan strata. Radio, MP3, Aux, USB memang moderat, namun ia ditambahkan fungsi HDMI, SD Card, konektivitas WiFi, dan Mirror Link, dibarengi sokongan 6 speaker. Urusan kontrol pun dapat terlaksana lewat setir. Serupa Avanza sini, sistem pengaturan AC digital mejeng di center stack tanpa fitur otomatis (tersedia di seluruh tipe).

Untuk menggambarkan, jalur masuknya diberi label harga sedikit lebih terjangkau dari Yaris hatchback. Avanza dimulai dari $ 259.600 MN atau sekitar Rp 173,4 juta, sementara Yaris $ 269.100 MN (Rp 179,8 juta). Di atasnya, LE bertransmisi otomatis dijajakan $ 266.900 MN (Rp 178,5 juta) dan XLE $ 288.100 MN (Rp 192,7 juta). Mengingat Avanza buatan Indonesia, posisi harga bisa berbeda di sini. Unit 1.5 G didagangkan Rp 230,5 juta sementara Yaris tipe E Rp 250,95 juta.

Secara garis besar dan basis pembangun sebenarnya mirip-mirip. Contoh mesin, menggendong pemacu empat silinder 1.500 cc dengan torehan output 103 PS dan torsi 134 Nm. Penyaluran daya terlaksana ke roda belakang melalui girboks manual lima percepatan atau otomatis empat percepatan.

Juga terkait safety features, tidak ada nilai lebih ketimbang model lokal. Tidak seperti versi Malaysia atau Uni Emirat Arab yang begitu komplet, perangkat keselamatan terdengar biasa saja. Airbag hanya dua buah, menemani set safety belt 3 titik bagi penumpang. Garda keselamatan pengendalian pun hanya diisi oleh ABS dan EBD tanpa kontrol stabilitas elektronik.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.