Sukses

Ini Efek Buruk Pada Motor karena Malas Membersihkan Saringan Udara

Tak hanya mesin, salah satu komponen yang harus selalu jadi perhatian ialah saringan udara.

Liputan6.com, Jakarta - Perawatan secara maksimal harus dilakukan pemilik sepeda motor agar tunggangan bisa berfungsi dengan baik. Tak hanya mesin, salah satu komponen yang harus selalu jadi perhatian ialah saringan udara.

Berfungsi menyaring kotoran di udara, terdapat 3 jenis bahan yang banyak digunakan saringan udara, yakni Urethane foam (busa), Dry paper (bahan dasar sejenis kertas), dan Viscous paper element (bahan dasar sejenis kertas yang dilapisi oli).

Digunakan untuk menunjang aktivitas harian, kotoran seperti debu akan menumpuk pada saringan udara. Jika tak dibersihkan dalam waktu lama, dampak buruk pada sepeda motor bisa terjadi.

Seperti dilansir Federal Oil, Selasa (18/8/2020), kotoran yang menumpuk pada komponen ini membuat suplai udara ke ruang bakar menjadi terhambat.

Hal ini membuat proses pembakaran di ruang bakar tidak maksimal. Akibatnya, performa sepeda motor jadi berkurang dan tarikan mesin menjadi lebih berat.

Selain menurunnya performa sepeda motor, saringan udara yang kotor juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Terhambatnya volume udara yang masuk ke ruang bakar membuat campuran antara bahan bakar dan udara jadi tidak seimbang. Volume bensin akan lebih banyak dibandingkan udara, sehingga bensin yang terbakar jadi sia-sia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Dicuci

Dari segi perawatan, jangan bersihkan saringan udara jenis viscous paper element dengan semprotan udara bertekanan atau dicuci. Hal ini dapat menghilangkan lapisan oli yang ada terdapat di saringan udara.

Untuk menghindari penurunan performa motor, pemeriksaan saringan udara sebaiknya dilakukan setiap servis berkala dan melakukan pergantian komponen setiap 16.000 kilometer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini