Sukses

Alasan Corolla Cross di Indonesia Tak Adopsi Toyota Safety Sense

Didatangkan secara utuh (CBU/Completely Build Up) dari Thailand, Toyota Corolla Cross yang diniagakan di Tanah Air memiliki sedikit perbedaan dengan model yang beredar di Negeri Gajah Putih.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Astra Motor (TAM) Corolla Cross sebagai produk barunya. Didatangkan secara utuh (CBU/Completely Build Up) dari Thailand, produk yang diniagakan di Tanah Air memiliki sedikit perbedaan dengan model yang beredar di Negeri Gajah Putih. 

Fitur keselamatan menjadi diferensiasi utama. SUV anyar Toyota memang dilengkapi segudang perangkat standar. Sebut saja Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA).

Kemudian Vehicle Stability Control, (VSC), Hill Start Assist (HSA), Emergency Brake Signal (EBS), kamera parkir, sonar depan-belakang dan tujuh airbag. Namun, pabrikan punya teknologi lebih canggih lagi yang memanfaatkan sensor dan radar, yakni Toyota Safety Sense (TSS).

Toyota beralasan masih melakukan studi. Baik respons pasar, maupun bagaimana penerapannya di jalanan Tanah Air. Pasalnya, penggunaan TSS turut berpengaruh pada harga jual mobil.

Ya, Corolla Cross di sini dilego tak sampai Rp 500 jutaan. Tepat di bawah C-HR. Sementara di Thailand dijual lebih mahal dari SUV eksentrik itu. Khususnya versi hybrid. TSS sendiri bisa ditemukan pada model lain Toyota, yakni Corolla Altis dan Alphard.

“Sejujurnya TSS masih kami studi. Kebutuhannya di Indonesia seperti apa? Kami sudah bawa itu di Alphard dan Corolla sedan. Soalnya TSS itu canggih, tapi ada value-nya,” jelas Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelengkapan TSS

Adapun kelengkapan TSS, pertama Pre-Collision System (PCS). Perangkat yang mampu membaca keberadaan mobil lain di depan. Bila sensor mendeteksi potensi kecelakaan, sistem langsung memperingatkan.

Hebatnya PCS bisa langsung mengintervensi dengan mengaplikasikan pengereman secara otomatis, jika pengemudi terlambat bereaksi. Sehingga insiden dapat terhindar.

Kedua Dynamic Radar Cruise Control (DRCC). Pada dasarnya fitur yang memudahkan pengguna saat mengemudi jauh. Safety ditingkatkan dengan membuatnya bekerja secara dinamis.

Masih memanfaatkan sonar dan radar, sistem dapat memantau posisi mobil lain di depan. Kemudian menyesuaikan kecepatan untuk mendapatkan jarak aman.

 

3 dari 3 halaman

Fitur Lain

Tak hanya itu, jika ada mobil tiba-tiba memotong jalur. Secara otomatis kecepatan dikurangi atau bahkan melakukan penghelaan laju.

Lane Departure Alert (LDA) dengan Steering Assist. Fitur ketiga ini memanfaatkan marka jalan untuk menjaga arah kendaraan tetap stabil.

Kecelakaan akibat pengemudi kelelahan sering terjadi. Ini yang diantisipasi LDA. Ketika menemukan mobil berjalan melenceng, sistem langsung memberitahu, sekaligus mengoreksi kemudi.

Terakhir Automatic High Beam (AHB). Pencahayaan utama dapat menyesuaikan sendiri guna memberikan daya pandang terbaik.

Saat kedapatan mobil dari arah berlawanan melintas, lampu jauh secara otomatis diganti ke low beam, sehingga tidak mengganggu.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini