Sukses

Dihantam Corona, Renault Terpaksa Pecat Ribuan Teknisi

Salah satunya, dialami oleh Renault, yang bakal melakukan phk terhadap ribuan karyawannya

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh negara di dunia, menghantam berbagai lini industri termasuk otomotif. Tidak hanya penjualan mobil atau motor saja yang mengalami penurunan, tapi berimbas juga kepada pengurangan karyawan alias putus hubungan kerja (PHK).

Salah satunya, dialami oleh Renault, yang bakal melakukan phk terhadap ribuan karyawannya. Hal tersebut, guna menghindari bisnis pabrikan asal perancis ini makin terpuruk.

Melansir Reuters, Renault berencana untuk memangkas 1.500 pekerja tekniknya di Perancis.

Pengurangan dari divisi mekanik ini, sebagai bagian dari rencana penghematan biaya perusahaan yang diumumkan Renault bulan lalu. Dengan berbagai perubahan strategi ini, perusahaan akan menghemat pengeluaran sebesar 2 miliar euro atau US$ 2,27 miliar dalam tiga tahun ke depan.

Namun, menanggapi rencana ini, Renault sendiri masih enggan berkomentar.

Sebagai informasi, perusahaan yang berdiri sejak 1899 ini berencana memangkas 15 ribu pekerjanya di seluruh dunia, termasuk sebanyak 4.600 di Perancis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Corona Covid-19 Ancam Masa Depan Renault

Menjadi salah satu industri yang terdampak pandemi Corona Covid-19, pabrikan otomotif Renault terancam gulung tikar karena krisis ekonomi yang dialami.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire seperti dilansir Reuters. Ia juga menegaskan, pabrikan harus segera mencari bantuan agar bisa bertahan.

"Iya, Renault bisa menghilang," katanya singkat.

 

3 dari 3 halaman

Aliansi

Telah menjalin aliansi dengan Nissan selama dua dekade terakhir, informasi yang beredar juga menyebut pabrikan otomotif asal Jepang tersebut akan memangkas 20 ribu pekerja di Eropa.

Harus segera bangkit, Le Maire meminta Renault untuk segera beradaptasi dengan situasi yang terjadi dan mempertahankan pabriknya di Prancis.

Untuk mencari jalan keluar, Pimpinan Renault, Jean-Dominique Senard sedang menyiapkan strategi terbaru, salah satunya menunggu persetujuan pinjaman dari Prancis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.