Sukses

Ketinggalan Zaman, 4 Komponen Mobil Ini Semakin Ditinggalkan

Berbeda halnya dengan komponen usang yang ada di mobil zaman dulu, karena saat ini sudah banyak yang ditinggalkan

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi mobil saat ini makin berkembang dengan pesat, dengan berbagai inovasi atau penemuan yang sangat canggih. Namun, bukan berarti sesuatu yang klasik, seperti mobil atau bahkan motor justru masih banyak digandrungi pecinta otomotif.

Berbeda halnya dengan komponen usang yang ada di mobil zaman dulu, karena saat ini sudah banyak yang ditinggalkan. Berikut, beberapa komponen atau fitur mobil zaman dahulu yang sudah mulai ditinggalkan saat ini, melansir dari berbagai sumber:

1) Radio Kaset

Sistem hiburan di mobil saat ini sudah sangat canggih. Bahkan, untuk menyambungkan sistem hiburan dengan perangkat smartphone pemilik mobil kini bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Padahal dulu, sistem hiburan di mobil hanya menggunakan radio, baik yang sudah dilengkapi pemutar kaset atau hanya radio saja. Kini, perangkat tersebut mulai ditinggalkan, dengan kehadiran sistem hiburan layar sentuh, yang bisa memutar lagu secara streaming atau dengan format MP3 dengan kualitas suara yang lebih baik. Penumpang atau pengendara mobil bisa menikmati lagu di kartu memori ataupun USB flash disk yang dipasangkan di layar sentuh pada head unit mobil.

Berbeda dengan mobil jadul, yang menggunakan radio kaset. Zaman dulu orang-orang masih mendengarkan lagu dari kaset pita, karena itu mobil jadul juga memiliki komponen tersebut agar pengguna kendaraan bisa menikmati kaset kesukaannya sepanjang perjalanan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Jendela Engkol

Sekarang semua berganti menjadi tombol power window yang lebih mewah, canggih dan praktis serta efisien. Tinggal tekan maka kaca akan naik turun. Selain itu ada sentral serta penguncinya juga. Jadi jika Anda menyetir sendiri bisa membuka kaca sisi lain tanpa perlu menggeser posisi duduk.

Sistem engkol bagi kaca mobil juga ada keuntungannya, diantaranya bebas menggunakan tanpa tergantung listrik. Jika pada power window, mobil harus dihidupkan dengan memutar kunci mobil di posisi ACC.

Engkol kaca juga sempat diklaim berat dan cukup menguras tenaga jika seret atau macet. Tapi bila dirawat dengan benar, menaikkan atau menurunkan kaca mobil juga akan mudah. Jika engkol saja berat, masih ada model lain dari kaca mobil yang lebih butuh tenaga yaitu model geser.

Kaca geser bisa lebih berat karena ada gesekan, terlebih jika karet di sekitarnya masuk debu, akan semakin membuat macet. Model geser ini masih bisa ditemukan di mobil-mobil angkutan umum atau angkot.

3 dari 3 halaman

3) Transmisi Kolong

Persneling pada Mitsubishi Colt L300 terletak pada setirnya sejak pembuatan pertamanya pada tahun 1979.

Ukuran kabinnya akan terasa sangat luas dan cukup untuk 3 orang duduk di depan tanpa harus merasa sempit karena tuas persneling yang ada di kolom setir. Tentu letak komponen ini tidak akan dijumpai di mobil-mobil modern.

4) Starter Engkol Mesin

Proses menyalakan mesin di mobil mayoritas menggunakan kunci kontak yang harus dimasukkan ke lubang starter di samping setir. Bahkan zaman sekarang banyak juga mobil baru yang keyless, tinggal menekan sebuah tombol, mesin mobil langsung menyala.

Namun pada mobil-mobil klasik, untuk menyalakan mesin harus menggunakan tuas engkol mesin. Engkol dimasukan ke dalam lobang yang kemudian menghubungkannya dengan kruk as.

Setelah itu, diputar sehingga kruk as menggerakan piston, generator untuk memercikan api busi, dan akhirnya menyala. Proses menstarter kendaraan seperti ini harus memutar tuas poros engkol dengan kecepatan yang tinggi dan tentu saja diperlukan tenaga yang kuat untuk melakukannya.

Bagi yang berpengalaman, hal ini mungkin mudah saja. Tapi mereka yang awam, saat mesin mulai menyala, putaran dan getaran kruk as bisa membuat cidera ataupun keseleo. Selain menyusahkan bagi pemilik mobil wanita, starter model ini juga sedikit berbahaya jika tidak menetralkan gigi perseneling.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.