Sukses

Skenario Terbaik Penjualan Motor 2020 Turun 25 Persen

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi COVI-19 akan berakhir. Namun semua lini kehidupan sudah terdampak. Tak terkecuali penjualan motor di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi COVI-19 akan berakhir. Namun semua lini kehidupan sudah terdampak. Tak terkecuali penjualan motor di Indonesia.

Di awal, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyatakan penjualan motor di 2020 akan stagnan dibanding 2019. Target yang ditetapkan sepanjang tahun ini sama dengan hasil 2019, yaitu 6,48 juta unit.

Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sepanjang Maret 2020 mengalami peningkatan dibandingkan Februari. Tercatat angka penjualan di bulan ketiga mencapai 561.739 unit dari sebelumnya 545.741 unit.

Sayang performa baik itu tidak terulang di April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengendalikan penyebaran virus Corona terpaksa mengerem angka penjualan motor. "April turun sangat dalam, sekitar 70 persen," ujar Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dionisius Betty, saat pertemuan virtual bersama sejumlah media, Senin (18/5/2020).

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Bisa Diprediksi

Sementara untuk Mei tetap di bawah penjualan bulan yang sama tahun lalu tapi lebih baik dari bulan sebelumnya. "Sudah boleh buka bengkel untuk ganti oli. Dan (penjualan) Jakarta lebih stabil," tambahnya.

Kiranya, efek pandemi tak berhenti sampai April saja. Penurunan penjualan motor tahun ini tidak akan lebih baik dari tahun lalu. "Covid masih susah diprediksi," jelas Dion.

Ia mengungkap, di Asosiasi Industri Sepeda Motor Idonesia (AISI) sudah ada pembahasan mengenai prediksi penjualan hingga akhir tahun. Bila penanganan Covid-19 cepat, maka pada Juni-Juli penurunan hanya diperkirakan hanya 25 persen saja dibanding bulan yang sama tahun lalu.

Tapi semua belum bisa meprediksi dengan tepat. "Bisa juga turun 70 persen, 60 persen atau 50 persen," jelas Dion.

 

3 dari 3 halaman

Year to Year

Kembali ke capaian akhir 2020, dikatakan Dion penurunan year to year akan berada di kisaran 25-40 persen.

“Covid-19 ini belum ada kepastian kapan selesainya, tapi 9 bulan ke depan sepertinya belum tentu recovery, jadi perkiraan ya 25-40 persen penurunannya,” ujar dia. "Semoga pandemi Covid-19 segera dapat diatasi sehingga kehidupan bisa kembali normal."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.