Sukses

Mazda Cari Utang untuk Keluar dari Krisis, Efek Pandemi Covid-19?

Pandemi Covid-19 punya efek negatif untuk sejumlah produsen otomotif. Mazda Motor Corp salah satunya. Produsen asal Jepang ini terpaksa mencari pinjaman untuk bisa melalui krisis.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 punya efek negatif untuk sejumlah produsen otomotif. Mazda Motor Corp salah satunya. Produsen asal Jepang ini terpaksa mencari pinjaman untuk bisa melalui krisis.

Melansir Reuters (9/4/2020), Mazda Motor Corp dikabarkan mencari pinjaman berjumlah 300 miliar yen atau sekitar Rp41 triliun dari tiga megabank Jepang dan pemberi pinjaman lainnya. Tujuannya tak lain untuk keluar dari epidemi Virus Corona.

Megabank itu antara lain Mitsubishi UFJ Financial Group, Sumitomo Mitsui Financial Group dan Mizuho Financial Group. Sumber dana lain diharapkan dari Bank Pembangunan Jepang, Sumitomo Mitsui Trust Holdings, sebut sumber Reuters.

Sayangnya, ketiga megabank tersebut menolak untuk mengomentari permintaan pinjaman, seperti yang dilaporkan Nikkei sebelumnya. Mazda pun tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di masa pandemi ini, Mazda, seperti kebanyakan pembuat mobil lainnya, telah mengurangi atau menghentikan produksi di pabrik-pabriknya di seluruh dunia. Penghentian produksi selama beberapa bulan terakhir mengikuti anjuran untuk membatasi penyebaran Virus Corona.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Utang Mazda

Menurut Nikkei, penjualan mobil Mazda mengalami pelemahan. Bahkan hal ini terjadi sebelum virus menginjak rem penjualan Mazda. Sebelum krisis, Mazda disebutkan memiliki utang berbunga sebesar 650 miliar yen (Rp90 miliar), jauh melebihi kas.

Mazda dijadwalkan mengumumkan hasil keuangannya untuk tahun yang berakhir Maret pada Kamis mendatang.

3 dari 3 halaman

Mazda Ogah Main MPV Lagi, Ini Alasannya

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi Mazda di Tanah Air, tetap mengandalkan model sport utility vehicle (SUV) dan hatchback untuk kejar penjualan. Pabrikan asal Jepang ini mengaku tak memiliki rencana untuk menghadirkan multi purpose vehicle (MPV) baru, seperti VX-1 yang sebelumnya sempat diniagakan di pasar nasional.

Dijelaskan Head of Department Public Relations and Media Communications PT EMI, Fedy Dwi Parilaksono, MPV memang sudah tidak diproduksi lagi di seluruh dunia.

"Secara global, Mazda memang sudah tidak lagi mengembangkan model sekelas MPV, dan global direction mengarah ke SUV. Model seperti Mazda5, Mazda8, dan Mazda Biante tidak akan diproduksi lagi," jelas fedy saat berbincang dengan Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Lanjut Fedy, alasannya model MPV ini dinilai oleh Mazda pusat memang sudah tidak lagi memiliki pasar yang besar. "Demand yang tinggi saat ini di kelas SUV, dan itu mengikuti pasar global," tegasnya.

Sekedar informasi, Mazda memang sempat memiliki line up Low MPV yakni Mazda VX-1. Ya, produk Low MPV Mazda ini mengambil basis dari Suzuki Ertiga, yang sejatinya penantang Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

Meski terlihat sangat mirip, namun terdapat perbedaan minor antara VX-1 dengan Ertiga, mulai dari eksterior hingga interior. Namun sayang, penjualan Mazda VX-1 sendiri kurang memuaskan. Secara perlahan mobil tersebut pun tak lagi dijual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.