Sukses

WFH Mampu Tekan Polusi Udara Jakarta, Benarkah?

Sebagai langkah antisipasi penularan virus Corona Covid-19, pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja, bekerja dan beribadah dari rumah atau work from home (WFH). Hal ini ternyata berdampak baik pada kualitas udara di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai langkah antisipasi penularan virus Corona Covid-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah atau work from home (WFH). Hal ini ternyata berdampak baik pada kualitas udara di Jakarta.

Menurunnya penggunaan kendaraan bermotor, membuat kualitas udara di Ibu Kota jadi lebih sehat dibandingkan hari biasa. Terlebih, curah hujan dan arah angin mendukung perbaikan kualitas udara di Jakarta.

Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih. Berdasarkan pemantauan di lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, perbaikan kualitas udara, terutama menurunnya kosentrasi parameter PM 2.5 terjadi selama penerapan WFH.

Meski demikian, Andono menegaskan hal tersebut bukanlah faktor tunggal.

“Namun, penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, kosentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, kosentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat,” kata Andono seperti dilansir kanal Megapolitan, Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arah Angin

Arah angin pun berpengaruh terhadap polutan jenis PM 2.5 ini atau partikel debu halus berukuran 25 mikrogram/m³.

“Arah angin yang mengarah ke Ibu Kota juga mempengaruhi konsentrasi parameter PM 2.5,” ujar Andono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini