Sukses

Jalan Sepi karena Corona COVID-19 Malah Dijadikan Arena Balap Liar

Corona COVID-19 yang tersebar di berbagai negara menimbulkan berbagai reaksi. Mulai dari social distancing hingga lockdown. Keduanya berdampak terhadap keadaan lalu lintas, dimana jalanan terlihat sepi.

Liputan6.com, Toronto - Corona COVID-19 yang tersebar di berbagai negara menimbulkan berbagai reaksi. Mulai dari social distancing hingga lockdown. Keduanya berdampak terhadap keadaan lalu lintas, dimana jalanan terlihat sepi.

Tapi sayangnya, beberapa orang tak bertanggung jawab justru memanfaatkan hal itu dengan cara kurang bijak. Seperti diberitakan The Drive, beberapa pengemudi mobil yang oportunis di Toronto, menggunakan jalanan lengang itu untuk arena balap liar.

Polisi disebut mengklaim ada 18 pengemudi yang melakukan aksi balap itu selama akhir pekan lalu. Mereka melaju dengan kecepatan 120 kpj hingga 250 kpj di jalan tol utama Don Valley Parkway.

Di jalan tol tersebut pengemudi hanya boleh melaju dengan kecepatan maksimal 88 kpj. Pengemudi terancam akan denda USD 1.500 dan pengurangan 6 poin, serta penahanan kendaraan selama seminggu.

Sementara itu, di Toronto sendiri sudah ditetapkan kondisi darurat. Status tersebut ditetapkan setelah ada kasus kematian akibat Corona COVID-19 pada Sabtu lalu.

Sumber: Otosia.com

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencegah Penyebaran Covid-19, Ketahui Makna Social Distancing

Sebagai pencegahan penyebaran Corona Covid-19, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan social distancing atau pembatasan interaksi dengan disiplin.

Lalu apa itu social distancing measures (menjaga jarak sosial)?

Dilansir The Atlantic, social distancing adalah tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

 

Sedangkan menurut Center for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang merupakan badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar-manusia.

Sementara menurut Katie Pearce dari John Hopkins University, social distance atau social distancing adalah sebuah praktek dalam kesehatan masyarakat untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat guna mengurangi peluang penularan penyakit. Tindakan ini bisa dilakukan dengan cara seperti membatalkan acara kelompok atau menutup ruang publik, serta menghindari keramaian.

Dilansir dari voanews, dampak suksesnya praktek social distancing di Korea Selatan, negara ini tak perlu melakukan lock down. Hal ini berimbas pada perekonomian negara tersebut yang cenderung lebih stabil jika dibandingkan Italia dan Iran.

Social distancing dinilai bisa mengurangi risiko penyebaran virus corona karena virus ini menular antar manusia melalui droplet (partikel air liur) saat penderita bersin atau batuk.

Dalam menjalani social distancing, Anda dapat menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain dan dianjurkan tidak berjabat tangan atau berpelukan saat bertemu orang lain.  

3 dari 3 halaman

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini