Sukses

Sering Gonta-ganti Busi Motor, Ini Efek yang Terjadi

Busi menjadi komponen vital untuk mendukung kerja sistem pembakaran pada sepeda motor. Guna mendapatkan hasil pembakaran yang sempurna, maka diperlukan busi yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.

Liputan6.com, Jakarta - Busi menjadi komponen vital untuk mendukung kerja sistem pembakaran pada sepeda motor. Guna mendapatkan hasil pembakaran yang sempurna, maka diperlukan busi yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.

Lalu, bagaimana jika pemakaian busi dilakukan dengan cara menggantinya dengan berbagai merek meski dengan spesifikasi yang sama? Misalkan busi bawaan motor NGK, lalu diganti dengan berbagai merek? Apakah ada efek terhadap motor saat gonta ganti merek busi?

Menurut Diko Oktaviano, Technical Support NGK Busi Indonesia, pada dasarnya, gonta-ganti merek busi sama saja kalau kita ganti-ganti spesifikasi dan merek oli mesin di kendaraan kita.

"Semua itu kembali ke dapur dan bahan masing-masing yang digunakan, mungkin spek dan dimensi sama tapi komposisi kandungan dan teknologi pasti beda. Hasilnya jelas bakal terasa di setiap produk tersebut," ujar Diko.

Diko menambahkan bahwa sering bongkar pasang busi dari merek dan spesifikasi berlainan selain mengganggu performa kendaraan atau pengapian, juga berimbas pada umur busi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktor Penyebab Usia Busi Pendek

Selain itu yang membuat umur busi pendek adalah tidak adanya perawatan terhadap peranti pemantik api tersebut.

Tidak terjaganya kebersihan pada ruang bakar akan berlanjut ke kualitas bahan bakar. Banyaknya residu yang tidak habis terbakar berpotensi menjadi karbon fouling atau tumpukan kerak.

"Penggantian busi juga bisa dibarengi dengan pemilihan spek koil yang disesuaikan dengan cara pilih busi yang punya celah lebih besar karena semakin besar daya voltase yang diterima busi, maka panas yang diterima di elektroda juga meningkat, kalo panas meningkat potensi erosi pada elektroda jadi semakin besar," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.