Sukses

Kota Tangerang Punya Bus Tayo, Bus Rapid Transit

Bus Tayo berkelir biru ini mejeng di booth Hino, dan merupakan kendaraan yang dibuat untuk pemerintah kota Tangerang. Tayo kependekkan dari Trans Tangerang Ayo.

Liputan6.com, Jakarta - Pameran kendaraan komersial GIICOMVEC 2020 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, tidak hanya dipenuhi dengan truk saja. Namun, ada satu bus Tayo yang memiliki penampilan lucu dan menggemaskan seperti di film kartunnya.

Bus Tayo berkelir biru ini mejeng di booth Hino, dan merupakan kendaraan yang memang dibuat untuk pemerintah kota Tangerang, karena tersebit di samping bodi, yaitu Trans Tangerang Ayo atau Tayo.

Dijelaskan Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), bus ini dipesan oleh Pemerintah Provinsi Tangerang, dan dipesan sebanyak 20 unit untuk digunakan sebagai BRT (Bus Rapid Transit).

"Bus Tayo ini hasil karya Walikota Tangerang, Pak Arief (Arief Rachadiono Wismansyah). Dia yang ingin membuatnya seperti ini, dan kemudian kita fasilitasi dan dibuat di karoseri dengan sasis medium bus Hino," jelas Santiko.

Bus ini, memiliki 27 kursi penumpang dan berwarna senada dengan kelir bodi. Konfigurasi joknya, menyamping kanan dan kiri jadi posisi penumpang akan berhadapan. Sisanya, kursi berada di belakang seperti bus pada umumnya.

Sasisnya, menggunakan Hino FB130 dengana sistem mesin turbo intercooler Hino berkode W04D-TN yang mampu menghembuskan daya hingga 130 Tk dan torsi 362,8 Nm.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selama 37 Tahun Hino Cetak 500 Ribu Unit Kendaraan di Indonesia

Merayakan 37 tahun kehadiran Hino di Indonesia, ditandai dengan pencapaian produksi truk asal Jepang ini yang ke-500 ribu unit. Hal tersebut, sekaligus menajdi bukti nyata keberadaan Hino yang dapat diterima masyarakat luas.

Produksi kendaraan ke-500 ribu unit ini merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras dan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, khususnya konsumen di Indonesia. Sejarah panjang keberadaan Hino di Tanah Air, di mulai pada 1967 dalam bentuk kendaraan bus lengkap yang merupakan hibah Pemerintah Jepang kepada Indonesia sebagai bentuk kompensasi pendudukan Jepang pada saat perang dunia kedua.

"Pencapaian produksi kendaraan ke 500.000 unit tersebut merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras dan adanya dukungan penuh dari pelanggan, dealer, pemegang saham, manajemen, karyawan, serikat pekerja, pemasok, Instansi Pemerintah terkait serta pihak-pihak lainnya," ujar Presiden Direktur PT HMMI, Masahiro Aso disela pameran GIICOMVEC 2020 di JCC, Senayan Jakarta Pusat.

Dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi darat, maka proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai pada awal dekade 1970-an, dengan ditandai mulainya proses perakitan secara sederhana di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.