Sukses

Ini Penjelasan Mengapa Oli Bekas Berwarna Hitam

Oli atau pelumas menjadi salah satu komponen yang penting untuk kendaraan, baik roda empat maupun roda dua

Liputan6.com, Jakarta - Oli atau pelumas menjadi salah satu komponen penting bagi kendaraan bermotor. Agar performa tunggangan tetap terjaga, pemilik wajib melakukan penggantian pelumas tersebut secara berkala.

Nah, oli yang setelah digunakan pasti akan berwarna hitam. Padahal, saat pertama kali dimasukan ke dalam mesin warnanya kuning atau kecoklatan. Lalu, kenapa bisa berubah menjadi hitam?

Melansir laman resmi Federal Oil, ketika oli dimasukan, dan mesin menyala, akan menimbulkan panas karena proses pembakaran dan gesekan atar logam yang ada di dalam mesin.

Karena panas dan gesekan dari mesin berlangsung cukup lama, lama kelamaan oli yang tadinya berwarna kekuningan akan berubah menjadi hitam. Perubahan warna oli yang menjadi hitam pekat hal tersebut menandakan, oli mampu bekerja secara maksimal.

Karena fungsi oli selain untuk melumasi juga berfungsi untuk membersihkan bagian mesin hingga ke celah terkecil dan juga untuk mendinginkan mesin.

Sementara itu, bagi pemilik jangan sampai salah saat mengganti oli, karena mobil akan terasa tidak bertenaga. Bahkan, dalam jangka waktu panjang, bisa merusak berbagai komponen mesin.

Sejatinya, bisa diperhatikan setiap oli mesin memiliki beragam kode di kemasannya, dan ini sebagai petunjuk digunakan untuk mobil dengan teknologi mesin apa.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kode oli

Melansir pressroomtoyotaastra, ada dua kode internasional yang umum digunakan oleh setiap produsen oli. Dua kode tersebut, adalah SAE (Society of Automotive Engineers), dan API (American Petrolium Institute).

Untuk diketahui, SAE merupakan badan internasional yang menjelaskan kekentalan oli. Hal ini berpengaruh pada saat pengaliran minyak pelumas, serta ketahanannya di suhu udara.

Kode pada SAE juga menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin dan lingkungan baik itu dingin atau panas.

Jika angka indeks SAE kecil, artinya oli semakin encer. Jadi, kemungkinan oli untuk membeku atau mengeras pada suhu rendah semakin kecil.

Hal ini berguna ketika mesin mobil dinyalakan pada suhu dingin, misalnya saat musim salju di negara-negara Eropa atau Amerika.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.