Sukses

Teknologi Nirsopir Sepenuhnya Masih Sulit Diterapkan, Ini Penyebabnya

Beberapa tahun silam, teknologi nirsopir sepenuhnya diprediksi bisa mulai digunakan pada tahun 2020. Namun, kenyataan rupanya berkata lain karena beragam hambatan yang harus dilalui oleh para pabrikan.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun silam, teknologi nirsopir sepenuhnya diprediksi bisa mulai digunakan pada tahun 2020. Namun, kenyataan rupanya berkata lain karena beragam hambatan yang harus dilalui oleh para pabrikan.

Dilansir Carscoops, beragam faktor tersebut adalah biaya pengembangan yang mahal, tingkat kerumitan, dan juga isu kendaraan listrik yang harus ditanggapi oleh para pabrikan.

Selain itu, konsumen juga semakin waspada dengan teknologi nirsopir. Sebuah studi yang dilakukan oleh Deloitte membuktikan kecelakaan yang melibatkan mobil nirsopir membuat kepercayaan konsumen terhadap teknologi nirsopir turun dengan signifikan.

Sementara itu, Hakan Samuelsson selaku bos Volvo mengatakan pengembangan mobil nirsopir lebih menantang secara teknis dari yang dibayangkan sebelumnya. 

PSA Group mengalami kendala yang sama. CEO Carlos Tavares menyatakan bahwa konsumen tidak melirik sistem pendukung berkendara di atas Level 3 dengan alasan harga. Biaya teknologi di atas Level 3 naik secara signifikan dan nilai di mata konsumen tidak bertambah secara proporsional.

 

“Level 4 atau Level 5 lebih menarik diterapkan di shared mobility seperti shuttle nirsopir atau robotaxis,” tambah Tavares. “ Mobil-mobil tersebut digunakan bersama-sama, dan harganya wajar jika lebih mahal. Mobil nirsopir tersebut akan digunakan di lingkungan tertentu dengan markah jalan khusus," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengenal Tingkatan Berkendara Mobil Nirsopir

Mobil dengan teknologi nirsopir semakin lama semakin banyak dan menjadi teknologi yang umum. Namun, tidak semua teknologi nirsopir yang disematkan pada mobil setara.

Dilansir autoevolution, perbedaan bukan dari pabrikan yang membuatnya, melainkan kemampuan nirsopir yang dimiliki.

Terdapat enam tingkatan teknologi nirsopir yang bisa dikenali. Klasifikasi ini mengacu kepada standar SAE International dan telah digunakan oleh U.S. Department of Transportation (DoT) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di November 2017.

Berikut ini adalah enam tingkatan teknologi nirsopir:

Level 0

Tingkatan ini berlaku untuk semua mobil yang ada, artinya tidak ada teknologi nirsopir. Semua pekerjaan dilakukan oleh sang sopir, seperti akselerasi, pengereman, memutar lingkar kemudi, dan sebagainya.

Mobil yang disemati teknologi blind spot dan collision warning masih termasuk dalam kategori ini. Dengan kata lain, pengemudi bertanggung jawab sepenuhnya untuk pengendalian.

Level 1

Mobil dapat melakukan perintah sederhana untuk mengatur lingkar kemudi, pengereman, dan akselerasi. Namun, pengemudi tetap bertanggung jawab untuk memperhatikan jalanan, sewaktu-waktu butuh intervensi.

Level 2

Memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding Level 1. Teknologi ini tetap memungkinkan pengemudi untuk intervensi jika kondisi jalanan dianggap tidak memungkinkan untuk nirsopir. Setidaknya terdapat dua fungsi otomatis, namun pengemudi tetap bertanggung jawab untuk pengoperasian.

Baca selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.