Sukses

Ancam CRF, Honda Komentari Kehadiran Motor Trail Yamaha

Yamaha Indonesia akhirnya meramaikan pasar motor trail 150cc lewat produk andalannya, Yamaha WR 155R. Honda pun buka suara terkait kehadirannya.

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Indonesia akhirnya meramaikan pasar motor trail 150cc lewat produk andalannya, Yamaha WR 155R. Kehadirannya diperkirakan akan mengusik pemain besar yang sudah lebih dulu eksis, seperti Kawasaki KLX 150 dan Honda CRF 150.

Praktis kini ada tiga pabrikan Jepang yang bermain di segmen hobi, khususnya motor penggaruk tanah. Baik Kawasaki maupun Honda tidak bisa mengganggap enteng kehadiran Yamaha WR 155R lantaran pabrikan garpu tala ini punya basis loyalis yang cukup besar di Tanah Air, meski dari faktor harga di atas CRF dan KLX.

 

Sebagai rival berat hampir di semua segmen roda dua, Honda mengganggap kemunculan WR 155 menjadikan pasar trail di Indonesia kian tumbuh. Lantas apakah Yamaha WR 155 menjadi ancaman serius bagi CRF150?

"Kalau sebagai konsumen pastinya happy, karena banyak pilihan di segmen tersebut. Kalau dari sisi kami sebagai APM (Agen Pemegang Merek), harapannya segmen ini bisa terus tumbuh," kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor.

Segmen trail memang tidak terlalu gemuk dibandingkan sport 150cc. Namun WR 155R dapat menjadi alternatif pilihan konsumen yang bosan dengan KLX 150 dan CRF150.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbandingan Harga

Dalam setahun Honda CRF150 terjual dalam kisaran 60.000 sampai 72.000 unit. ?Saat ini market kami (CRF150) kurang lebih 5.000-6.000 unit perbulan. Kalau merek lain kami kurang tahu,? katanya.

Baik CRF150 maupun KLX150 punya selisih harga sekitar dua jutaan dengan WR 155.

Honda CRF150 dibanderol Rp 34.120.00, sementara Yamaha WR 155 dijual Rp 36,9 juta, sedangkan Kawasaki KLX 150 standar Rp 29 juta, KLX BF Rp 32 juta dan BF SE Rp 34 juta.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.