Sukses

Pedagang Mobil Bekas Ogah Beli Merek Ini

Mobil bekas masih menjadi pilihan sebagian masyarakat yang membutuhkan kendaraan roda empat. Walau saat ini terdapat banyak situs jual beli online, tak sedikit konsumen masih memilih beli langsung di showroom mobil bekas.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil bekas masih menjadi pilihan sebagian masyarakat yang membutuhkan kendaraan roda empat. Walau saat ini terdapat banyak situs jual beli online, tak sedikit konsumen memilih membeli langsung melalui showroom mobil bekas.

Selain kualitas dan garansi, konsumen juga bisa menggunakan sistem kredit apabila membeli kendaraan di showroom jual beli mobil bekas. Pedagang juga menerima pembelian apabila konsumen tak memiliki waktu luang untuk menjual kendaraannya.

Namun, ada beberapa merek mobil yang dihindari pedagang mobil bekas saat ini. Andi, pemilik Jordy Mobil mengaku enggan membeli mobil pabrikan Amerika Serikat, Ford.

"Saya menghindari merek Ford kecuali model Everest. Kalau yang lain saya enggak mau ambil," katanya saat ditemui Liputan6.com di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta.

Saat disinggung alasannya, Andi menjelaskan model mobil Ford lainnya sering kali mengalami masalah karena tabiat pengguna. Tak hanya itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan cukup mahal.

"Kalau Everest itu banyak komunitasnya jadi memang buat membetulkan mobil itu lebih gampang. Kalau model yang lain itu sering banget masalahnya," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mobil Cina

Selain itu, Andi mengaku enggan membeli mobil Cina saat ini. Hal itu berkaitan dengan peminatnya yang masih sedikit dan harga jual unit bekasnya turun cukup jauh.

"Pembeli mobil Cina itu masih lebih memilih unit barunya karena garansi yang panjang. Untuk bekasnya masih belum ya. Ada beberapa pedagang yang berani ambil tapi saya melihat lakunya lama," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.