Sukses

Manjakan Pecinta Supra Klasik, Toyota Produksi Kembali Suku Cadangnya

Proyek ini, awalnya akan memproduksi suku cadang untuk Supra A70 yang ikonik, dan model penggantinya A80.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota resmi meluncurkan divisi baru, Heritage yang merancang dan memproduksi kembali suku cadang untuk kendaraan klasiknya. Proyek ini, awalnya akan memproduksi suku cadang untuk Supra A70 yang ikonik, dan model penggantinya A80.

Dilansir Autocar, komponen mobil klasik ini akan tersedia di Jepang, Amerika Utara, dan Eropa. Pelanggan juga dapat melalui tab Heritage, di situs web perusahaan Gazzo Racing. Selain itu, pelanggan juga dapat memesan suku cadang melalui dealer utama, dengan cara yang sama seperti suku cadang model baru.

Toyota mengatakan, suku cadang ini akan sedikit berbeda sesuai dengan wilayah. Suku cadang yang tersedia untuk Supra A70 termasuk pegangan pintu, pengukur pengirim bahan bakar, weatherstrips, badging, dan propshafts.

Sedangkan pemilik Supra A80 dapat membeli cluster lampu depan, gagang pintu, dan penguat rem.

"GR Heritage Parts didirikan untuk mereproduksi dan menjual kembali suku cadang untuk mobil sport Toyota jadul, memastikan bahwa mereka dapat balapan selama bertahun-tahun yang akan datang," tulis Gazzo Racing dalam website resminya.

Proyek GR Heritage Parts ini ditampilkan di Tokyo Auto Salon, dan Toyota juga akan mempertimbangkan menambah model klasik lainnya yang akan diproduksi kembali suku cadangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kena Recall 3 Kali, Ada Apa dengan Toyota Supra?

Toyota Supra generasi terbaru lahir di awal 2019 setelah belasan tahun lamanya. Toyota berkolaborasi dengan BMW untuk melahirkan kembali mobil sport ini. Hasilnya, ada si kembar Toyota Supra A90 dan BMW Z4.

Keduanya dibekali mesin sama, 3.0L turbo inline 6-silinder. Mesin itu menghasilkan tenaga 333 Tk dan torsi 500 Nm.

Tapi sepanjang tahun 2019, Supra juga mengalami penarikan kembali alias recall. Terhitung sudah tiga kali Toyota Supra ditarik hingga saat ini.

1. Masalah Sabuk Pengaman

Recall pertama dilakukan oleh Toyota Amerika Serikat pada awal Oktober 2019. Program recall itu dilakukan lantaran ditemui adanya proses pengelasan yang kurang sempurna pada pengait sabuk pengaman.

Menurut Motor1, kampanye recall ini melibatan tujuh kendaraan. Empat di antaranya sudah diperbaiki. Recall ini bukan dilakukan oleh Toyota, tapi oleh BMW.

Sebab, generasi baru Toyota Supra dikembangkan menggunakan platform yang sama dengan model baru BMW Z4.

Pengumuman kampanye penarikan Toyota Supra ini sendiri sudah dilakukan oleh National Traffic Safety administration (NHTSA) atau lembaga keselamatan lalu lintas jalan raya Amerika Serikat, dengan nomor kampanye recall untuk kode produksi 19V653000. Pihak BMW menjamin akan mengganti semua komponen yang bermasalah, tanpa mengenakan biaya sedikit pun kepada konsume

3 dari 3 halaman

2. Masalah Kamera Mundur

BMW kembali mengumumkan kampanye recall untuk Toyota Supra tak berselang lama kemudian. Dilansir Carscoops, recall saat itu dilakukan lantasan adanya masalah pada kamera mundur.

Kampanye penarikan kembali itu diterbitkan oleh NHTSA. Disebutkan bahwa pengaturan tampilan kendaraan bisa berubah dengan sendirinya. Jadi ketika mobil mundur, kamera tersebut mati.

Kala itu, penarikan kembali untuk kali kedua tersebut dilakukan mulai 19 November 2019. Pihak dealer akan meng-update software kamera mundur secara gratis.

3. Lampu Utama

Untuk ketiga kalinya, BMW kembali melakukan penarikan kembali untuk mobil sport Jepang, Toyota Supra 2020. NHTSA telah mengeluarkan nomor kampanye penarikan 19V850000.

Dilansir Motor1, sebanyak 177 unit Toyota Supra yang terimbas masalah ini. Sekali lagi, BMW lah yang melakukan recall untuk Supra, bukan Toyota.

"BMW memproduksi Supra di Magna Steyr, Graz Plant di Austria. Oleh karena itu mereka melakukan pengajuan penarikan dengan NHTSA," begitu penjelasan pihak Toyota.

Seratus lebih unit yang terimbas itu merupakan produsi dari 15 Juli hingga 25 Juli 2019. Kali ini, masalah yang terjadi yakni permasalahan pada headlamp.

Masalah itu disebabkan oleh Printed Circuit Board (PCB) dari unit kontrol headlamp. Menurut dokumen NHTSA, ada proses yang kurang selama produksi suku cadang yang dilakukan oleh pemasok BMW.

Khususnya, selama penyelarasan PCB. Ada kemungkinan bahwa centering pin terisi benda-benda asing.

Kampanye ini sudah disampaikan sejak 27 November 2019 ke dealer. Selanjutnya, pemberitahuan lanjutan kepada konsumen baru akan dilakukan pada 17 Januari 2020.

Kabar baiknya, tidak ada laporan kecelakaan atau cedera tentang masalah dalam recall kali ini. Hanya saja, ada beberapa laporan tentang kegagalan fungsi headlamp.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini