Sukses

Sembunyi di Boks, Mantan Bos Nissan Berhasil Kabur dari Jepang

Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menarik perhatian karena berhasil kabur dari Jepang ke Lebanon untuk menghindari proses hukum yang menjerat dirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan bos Nissan, Carlos Ghosn menarik perhatian karena berhasil kabur dari Jepang ke Lebanon untuk menghindari proses hukum yang menjerat dirinya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (7/1/2020), Ghosn memulai pelariannya dengan menggunakan kereta cepat dari Tokyo menuju Osaka.

Kamera keamanan yang berada di sekitar tempat tinggalnya memperlihatkan Ghosn meninggalkan rumahnya 29 Desember 2019 lalu. Setelah beberapa jam, Ghosn kembali terlihat di stasiun Shinagawa, Tokyo untuk naik kereta cepat menuju stasiun Shin, Osaka.

Sesampainya di Osaka, Ghosn langsung menuju sebuah hotel dekat Bandara Internasional Kansai dengan menggunakan mobil. Pelarian internasional dimulai saat Ghosn kabur dengan menggunakan jet pribadi pukul 11:10 malam.

Meski berulang kali membantah tuduhan pelanggaran keuangan, Ghosn harus menghadapi persidangan di Jepang dan dilarang meninggalkan negara tersebut dengan alasan apapun.

Memiliki tiga kewarganegaraan, yakni Prancis, Lebanon, dan Brasil, Ghosn menegaskan dirinya harus pergi dari Jepang karena peradilan di negara tersebut penuh dengan kecurangan.

Seperti diketahui, Jepang dan Lebanon tidak memiliki perjanjian kerja sama ekstradisi. Meski demikian, Menteri Kehakiman Jepang, Masako Mori mengaku negaranya bisa mengirimkan permintaan ekstradisi meski tak memiliki perjanjian formal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk ke Dalam Boks

Selain itu, The Wall Street Journal menyebut, Ghosn harus dimasukan ke dalam boks hitam dengan roda yang biasa digunakan untuk mengangkut sistem audio saat menggunakan jet pribadi.

Menanggapi pelarian itu, otoritas Lebanon menegaskan Ghosn masuk secara legal. "Ghosn masuk negara dengan legal karena menggunakan paspor Prancis dan ID Lebanon," kata Menteri Lebanon, Salim Jreissati.

Sampai saat ini Turki telah menahan empat pilot yang diduga membantu Ghosn melarikan diri melalui Istanbul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.