Sukses

Peluncuran SUV Ferrari Semakin Dekat, Ini Bocorannya

Hampir semua jenama otomotif terkemuka berbondong-bondong mengisi segmen SUV. Yang mainstream jangan ditanya, namun belakangan banyak bermunculan dari merek tak terduga.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua jenama otomotif terkemuka berbondong-bondong mengisi segmen SUV. Yang mainstream jangan ditanya, namun belakangan banyak bermunculan dari merek tak terduga.

Jenama eksotis seperti Ferrari pun akhirnya membelokkan setir untuk mengikuti gelombang ini. Terbukti, salah satu bagian rencana 15 model baru mereka, terselip SUV bernama Purosangue. Dikabarkan eksistensi ‘jip’ Kuda Jingkrak ini semakin nyata.

Lamborghini punya Urus, Bentley terkenal dengan Bentayga, lalu ada Rolls Royce Cullinan, Aston Martin melahirkan DBX, dan Ferrari seolah tidak mau ketinggalan kereta. Tinggal sedikit merek yang masih berusaha mempertahankan idealisme.

Dijamin terminologi SUV tidak dikenali oleh pabrikan asal Maranello. Mereka lebih senang menyebut FUV, singkatan dari Ferrari Utility Vehicle. Detail FUV Purosangue sendiri belum banyak beredar.

Belakangan diketahui bakal berbagi basis dengan Roma GT. Platform modular multi-material ini, menempatkan mesin di depan berikut bermacam pengaturan tata letak kabin dan sistem kendali.

Seperti dijelaskan Chief Technology Officer, Michael Lieters, kepada Auto Express, "Pada dasarnya kami memiliki dua jenis arsitektur bermesin depan atau belakang. Ia memiliki modularitas, khusus arsitektur bermesin depan dapat dimanfaatkan banyak model. Kami punya 2+2, ada 4+, kami pertimbangkan untuk Purosangue, dan lainnya."

Menginterpretasi perkataan Lieters, berarti Purosangue berkapasitas empat orang dewasa bahkan lebih. Tidak seperti 2+2 yang mengakomodir hanya empat penumpang dengan bucket seat. Sewajarnya sisi kenyamanan dan kepraktisan, merupakan pertimbangan tambahan mengingat membawa identitas ‘utility’.

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mesin

Urusan jantung pacu diduga melibatkan teknologi plug in hybrid. Meski begitu, tampaknya tidak berpadu dengan V12. Menurut Chief Marketing Officer Enrico Galliera, mengarahkan V12 6.5 L Naturally Aspirated ke era elektrifikasi tidak digemari para teknisi Ferrari.

Setidaknya untuk saat ini. Lantaran baterai malah menciptakan mobil semakin besar dan berat. Untuk itu, unit kubikasi lebih kecil berukuran kompak, dipercaya sebagai senjata menuju elektrifikasi, baik itu V8 atau V6.

Tahun ini menjadi masa penuh kesibukan, sebab ada lima model mendebut. Terkait masa peluncuran, 2021 menjadi waktu yang pas. Dalam reportase terpisah, Galliera menjelaskan kepada Autocar, tahun depan tidak banyak ekspansi produk baru. Fokus utama mereka memastikan kesuksesan tiap model anyar 2019 seperti Roma dan SF90 Stradale.

Walau arah perusahaan sedikit bergeser untuk mengikuti arus, identitas mendasar tidak dilupakan. Kehadiran hypercar V12 dijadwalkan meluncur setelah 2022. Konon suksesor LaFerrari ini dibangun dengan filosofi keringanan, kemampuan pengendalian dan aerodinamika.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.