Sukses

Pesanan Terus Mengalir, Suzuki Jimny Bakal Diproduksi di Luar Jepang?

Pesanan mobil legendaris, Suzuki Jimny masih cukup banyak. Bahkan, di negara asalnya, Jepang, inden mobil 4x4 milik pabrikan berlambang huruf S ini tembus hingga dua tahun.

Liputan6.com, Jakarta -ai Pesanan mobil legendaris, Suzuki Jimny masih cukup banyak. Bahkan, di negara asalnya, Jepang, inden mobil 4x4 milik pabrikan berlambang huruf S ini tembus hingga dua tahun, dan di Indonesia pelanggan harus menunggu hingga empat tahun.

Dijelaskan Director and Managing Officer Suzuki Motor Corporation (SMC), Masahiko Nagao, pihaknya meminta maaf kepada pelanggan Suzuki Jimny di seluruh dunia karena harus menunggu lama untuk mendapatkan satu mobil ikonik ini.

"Memang jumlah pembeli (Suzuki Jimny) sangat banyak, dan ini di luar prediksi kami sebelumnya. Jadi, produksi kami memang tidak cukup," jelas Masahiko saat Liputan6.com temui di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, saat ini Suzuki memang terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi Suzuki Jimny. Selain itu, pabrikan asal Negeri Matahari Terbit ini juga berusaha untuk mengirimkan unit secepatnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suzuki Pertimbangkan Produksi di Luar Jepang

"Sekarang memang kami belum bisa memberikan informasi dulu soal produksi Jimny di negara lain, kecuali di Jepang. Tetapi karena jumlah pembelinya sangat banyak, maka akan kami pikirkan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Suzuki Jimny saat ini diproduksi pabrik perakitan Kosai, plant 2 yang terletak di Shirasuka, Kosai-Shi, Shizuoka, Jepang.

Total produksi Suzuki Jimny per bulan sebanyak 5.250 unit. Dari jumlah tersebut, memang sebagian besar masih untuk kebutuhan pasar dalam negeri alias Jepang, dan sisanya baru dikirim untuk ekspor ke berbagai negara, dan salah satunya Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.