Balap Supermoto Seri Malang Dibayangi Cuaca Tak Menentu

Diva Ismayana, Pebalap Muda Indonesia — Pebalap muda Indonesia, Diva Ismayana (kiri) mencoba mengejar Natthapat Suksanwatt (kanan) pada ajang FIM Asia Supermoto 2016 di Kompleks Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (9/10/2016) (Bola.com/Reza Bachtiar)

Liputan6.com, Malang - Balap supermoto Trial Game Asphalt (TGA) 2019 kembali bergulir akhir pekan ini. Seri ke empat TGA 2019 akan berlangsung 18-19 Oktober mendatang di Sirkuit Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Balapan kali ini dibayangi oleh cuaca yang tak menentu. Kondisi ini memaksa pembalap dan tim mempersiapkan tunggangan sebaik mungkin.

Tommy Salim yang saat ini berada di posisi kedua di kelas FFA 250 berencana membawa empat motor balap untuk seri yang menurutnya krusial ini.

"Rencananya nanti saya akan bawa empat motor dan menyiapkan ban kering maupun basah. Karena Malang memang sering hujan, jadi saya harus antisipasi dari jauh-jauh hari supaya di Malang nanti saya siap tempur," ujar Tommy dalam keterangan resminya.

Selain urusan ban, kakak dari pembalap Gerry Salim itu juga berlatih dengan settingan motor yang berbeda-beda. Hal itu agar dirinya bisa cepat beradaptasi dengan berbagai kondisi saat race di Malang nanti.

"Apalagi banyak tikungan yang harus diwaspadai di Malang, jadi saya harus rajin berlatih dengan berbagai settingan motor," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Laga Krusial

Mengintip klasemen sementara kelas FFA 250, Doni Tata yang menjadi juara umum dua tahun berturut-turut kini berada di posisi 3 dengan 129 poin. Pembalap asal Yogyakarta itu membayangi Tommy Salim di posisi 2 dengan 134 poin.

Sementara Farudilla Adam yang menjadi pemuncak klasemen dengan 137 poin belum bisa bernafas lega karena posisinya sewaktu-waktu bisa tergeser oleh para rival.

Tak heran jika seri Malang menjadi laga krusial bagi tiga pembalap yang tengah bersaing ketat tersebut. Kondisi cuaca yang tricky membuat mereka harus putar otak dan unjuk kemampuan terbaik agar selangkah lebih dekat dengan gelar juara.