Sukses

Hati-Hati, 60 Persen Busi yang Dijual Online Ternyata Tiruan

Termasuk juga membeli suku cadang otomotif, seperti busi kendaraan. Tak perlu membuang waktu mendatangi toko spare part lagi. Tapi sayangnya, kebiasaan membeli busi secara online harus dipertimbangkan ulang.

Liputan6.com, Jakarta - Toko-toko online memang mempermudah segala jenis transaksi. Cukup dengan modal berselancar di dunia maya, maka barang yang diincar muncul di layar.

Termasuk juga membeli suku cadang otomotif, seperti busi kendaraan. Tak perlu membuang waktu mendatangi toko spare part lagi. Tapi sayangnya, kebiasaan membeli busi secara online harus dipertimbangkan ulang.

Pasalnya, investigasi yang dilakukan oleh Australia's Federal Chamber of Automotive industries (FCAI) dan koalisi pabrikan otomotif, menemukan ribuan busi yang dijual secara online, 60 persen adalah palsu.

Dilansir Carscoops, mungkin akan sedikit susah membedakan mana yang asli dan mana yang tidak. Sebab, banyak busi yang dijual dengan tampilan hampir sama persis. Bahkan packaging-nya memakai Honda, Nissan, Mazda, dan Toyota.

"Kami memiliki para ahli yang memeriksa kemasan dan busi, mereka bahkan hampir tidak bisa membedakannya. Anda tidak akan tahu itu palsu," kata FCAI Chief Executive, Tony Weber.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Busi Palsu

Selain itu, meski terlihat asli, busi palsu disebut menggunakan material berkualitas rendah dan teknik pembuatan yang tak terjamin. Kondisi itu bisa dibuktikan dengan memotong setengah busi.

Tentu saja, busi palsu bisa memengaruhi performa dan berpotensi merusak mesin. Menurut FCAi, kualitas rendah bisa membuat ignisi rusak, boros bahan bakar, dan berpengaruh pada saat menyalakan mesin.

Busi palsu juga bisa memicu mesin overheat dan membuat mesin loyo. Jika terjadi overheat, busi palsu juga bisa meleleh dan membuat mesin rusak parah.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.