Sukses

Ini yang Istimewa dari Mesin Baru Vespa GTS Super Tech 300

Selain penampilan dan fitur, Vespa GTS Super Tech 300 juga mengadopsi mesin baru, yang disebut High Performance Engine (HPE)

Liputan6.com, Jakarta - Selain penampilan dan fitur, Vespa GTS Super Tech 300 juga mengadopsi mesin baru, yang disebut High Performance Engine (HPE). Jantung penggerak asal Italia ini menggantikan unit sebelumnya, Quasar.

Dengan segala penyempurnaan di sektor mesin, skuter legendaris ini mampu menghembuskan daya hingga 23,8 tk pada 8.250 rpm dan torsi maksimum 26 Nm pada 5.250 rpm. tenaga tersebut, diklaim naik 12 persen dibanding sedangkan torsinya naik 18 persen dari mesin sebelumnya.

"Semua bagian (mesin) beda (dibanding sebelumnya). Crankcase, crankshaft, piston, silinder, kepala silinder, CVT, motor starter, throttle body, sistem timing, manajemen injeksi baru, tensioner baru, penekan injeksinya juga baru," jelas Yudi Riswanto, Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia, di sela-sela media test ride Vespa GTS Super tech 300, di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Lanjutnya, rahasia peningkatan performa mesin baru GTS Super Tech 300 ini yang pertama dari tekanan pompa bensinnya yang lebih tinggi. Kemudian, lubang injectornya yang mesin terdahulu hanya dua atau tiga, dan sekarang ada empat.

"Kita sekarang menyebutnya multijet, ada empat lubang dan betul-betul disemburkan. Dengan ijector baru ini, pompa bensin semprotannya lebih tinggi. Kalau yang lama tekanan cuma 2,5 bar, dan yang sekarang sampai di atas 3 bar." tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyempurnaan mesin

Sementara itu, desain kubah piston sama dengan desain ruang bakar kepala silinder. Jadi, mesin baru ini lebih sempurna pembakarannya, dengan desain baru tersebut. Sedangkan kompresinya sendiri, masih tetap sama 11:5

"Ditambah lagi, businya dia merciknya dua kali, pra pembakaran dan pembakaran langsung. Bukan berarti dia knocking. Kalo knocking kan pasti nggak ada tenaganya. Diatur dua-duanya sama ECU, yang satu standar dibakar dari awal, yang satu sesuai dengan kecepatan mesin. Jadi bahan bakar yang disemprotin kebakar semua. Jadi lebih optimal, otomatis kalau kebakar semua, emisinya turun," tambahnya lagi.

Terakhir, penyematan sistem ECU atau Electronic Control Unit. Untuk yang baru ini, menggunakan MIU G4 sedangkan yang lama MIU G3. "Secara umum sama, hanya sistemnya seperti injeksi dual spark, dengan segala penyempurnaan di sana sini," pungkasny

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini