Sukses

Teknologi Keselamatan 3D Bosch akan Melompat Keluar dari Klaster Instrumen

Bosch sedang mengembangkan teknologi 3 dimensi (3D) untuk produk di klaster instrumen digital kendaraan produksi.

Liputan6.com, Jakarta Panelmeter digital semakin banyak dipakai oleh mobil modern. Bukan itu saja, tampilannya juga kian informatif dengan desain grafis yang atraktif. Penyuplai komponen tersebut antara lain Bosch yang kini sedang mengembangkan teknologi 3 dimensi (3D) untuk produk di kluster instrumen digital kendaraan produksi.

Bosch menyatakan sedang membuat teknologi 'antarmuka manusia-mesin', walau untuk sementara ini belum bisa memberikan penjelasan yang detail tentang cara kerjanya. Namun intinya, perusahaan Jerman ini membuat fungsi keselamatan kian baik dengan mengandalkan teknologi 3D tanpa penggunaan kacamata eye-tracking.

"Kedalaman layar membuat pengendara dapat memahami informasi visual penting lebih cepat, baik dari sistem bantuan atau peringatan kemacetan," kata Presiden Bosch Car Multimedia, Dr. Steffen Berns. "Peringatan yang seakan melompat keluar dari layar, jauh lebih jelas dan mendesak."

Misalnya, gambar 3D dari kamera belakang mobil untuk memudahkan pengemudi mendeteksi hambatan saat parkir. Bosch menambahkan, ketika mobil otonomos menjadi kenyataan, teknologi 3D pasifnya akan sangat penting untuk interaksi antara mobil dan pengemudi.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebutuhannya akan Meledak pada 2025

Bosch mengandalkan kerja komputer kokpit tunggal untuk beroperasi dan mendukung pembaruan sistem over-the-air. Pengguna dapat berinteraksi dengan antarmuka manusia-mesin melalui kontrol suara atau sentuh yang mencakup umpan balik haptic.

“Tampilan semakin interaktif yang dapat lebih mengantisipasi kebutuhan individu pengemudi,” tambah Berns. "Ada potensi bisnis yang sangat besar bagi Bosch di sini."

Perkiraan Bosch, pasar tampilan seperti ini akan membengkak dari sekitar USD15 miliar sekarang menjadi USD30 miliar pada tahun 2025.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.