Sukses

Sistem Pengereman Otomatis Bikin Pengendara Was-Was, Benarkah?

Teknologi pada produk otomotif terus berkembang. Beragam fitur disematkan pada kendaraan untuk menciptakan pengalaman mengemudi yang lebih nyaman dan aman. Salah satunya melalui sistem advanced driver assistance.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi pada produk otomotif terus berkembang. Beragam fitur disematkan pada kendaraan untuk menciptakan pengalaman mengemudi yang lebih nyaman dan aman. Salah satunya melalui sistem advanced driver assistance.

Sistem ini memungkinkan kendaraan untuk bertindak cerdas mulai dari tetap berada pada jalur, parkir otomatis, pendeteksi blind spot hingga pengereman otomatis untuk membantu pengendara.

Sayangnya, seringkali teknologi ini belum berfungsi secara sempurna. Salah satunya adalah pengereman otomatis yang mengalami malfungsi. Alih-alih membantu pengemudi, hal ini justru membuat konsumen merasa was-was saat berkendara.

Semestinya, pengereman otomatis membantu kendaraan untuk mengurangi atau menghentikan kecepatan ketika mendeteksi potensi tabrakan.

Namun, dilansir jalopnik.com beberapa kendaraan melakukan pengereman otomatis bahkan ketika tidak ada potensi bahaya.

Dikutip dari Wall Street Journal, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menerima lebih dari 400 pengaduan selama tiga tahun terakhir. Badan keselamatan jalan raya Amerika tersebut menerima laporan mengenai kendala pada sistem pengereman otomatis.

Kebanyakan pengaduan berasal dari pengendara yang mobilnya secara tiba-tiba melakukan pengereman otomatis ketika tidak ada potensi bahaya, bahkan terkadang saat sedang berada dalam kecepatan tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berpotensi Mengurangi Angka Kecelakaan

Sementara, beberapa lainnya justru mengeluhkan pengereman otomatis yang tidak berfungsi saat dalam bahaya.

NHTSA mengatakan bahwa sistem pengereman otomatis sebenarnya dapat membantu mengurangi angka kecelakaan dan kematian. Namun karena tergolong baru, teknologi ini belum diterapkan secara merata pada industri otomotif.

Antara satu produsen dengan produsen lain memiliki teknologi yang belum seragam baik dari segi kemampuan maupun cara menggunakannya. Hal ini dapat menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran pada konsumen.

Penulis: Khema Aryaputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.